Dijelaskan Secara Ilmiah, Ini Penyebab Orang Menjadi Kidal

Ternyata populasi orang kidal di dunia ini ada sekitar 10 persen. Apa penyebab orang bisa kidal?

Agung Pratnyawan
Selasa, 12 Juni 2018 | 19:37 WIB
sumber foto: pixabay

sumber foto: pixabay

Hitekno.com - Di dunia, diperkirakan sekitar sepuluh persen dari populasi manusia adalah orang kidal atau yang memusatkan kegiatan menggunakan tangan kiri. Belum diketahui pasti penyebab dari kondisi ini.

Namun ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa kondisi ini bisa terjadi. Seperti dilansir laman Medical Daily, preferensi penggunaan tangan seseorang sebenarnya berasal dari sumsum tulang belakang, bukan otak.

Sebuah tim ilmuwan dari Belanda, Inggris, dan Cina melakukan analisis genetik untuk mengidentifikasi hal yang berkontribusi pada preferensi penggunaan tangan kiri-kanan dalam sistem saraf.

Baca Juga: 6 Kelebihan yang Dimiliki Si Tangan Kidal

"Janin manusia sudah menunjukkan kecenderungan yang cukup besar pada gerakan lengan sebelum korteks motor terhubung secara fungsional dengan sumsum tulang belakang," ujar sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal eLife.

Lebih lanjut studi tersebut menjelaskan bahwa pemindaian ultrasound pada tahun 1980-an menunjukkan bahwa preferensi untuk menggunakan tangan kiri atau kanan berkembang di rahim sejak minggu ke-8 kehamilan. Sedangkan pengisapan jempol kiri atau kanan dimulai sejak minggu ke-13.

Tapi jumlahnya yang sedikit membuat pemilik tangan kidal terlihat unik dibandingkan orang yang menggunakan tangan kanannya untuk berkegiatan seperti makan dan menulis. Beberapa penelitian bahkan mengaitkan pemilik tangan kidal dengan kecenderungan lebih kreatif.

Baca Juga: Google Diduga Melanggar Aturan, Denda 153 Triliun Menanti

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Ini Penjelasan Ilmiah Kenapa Orang Menjadi Kidal.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak