Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh

Setelah sanksi AS dilayangkan ke China, serangan balik ini membuat Negeri Paman SAM berang.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Rabu, 31 Mei 2023 | 16:16 WIB
Ilustrasi Chip smartphone. (Hitekno/Bing Image Creator)

Ilustrasi Chip smartphone. (Hitekno/Bing Image Creator)

Hitekno.com - Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat (AS) telah memasukkan beberapa perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam dengan alasan "keamanan nasional".

Dari waktu ke waktu, otoritas Tiongkok menentang larangan tersebut, tetapi hal itu tidak mengubah apa pun.

Baru-baru ini, Tiongkok melarang Micron, pembuat semikonduktor terbesar AS, untuk berbisnis dengan merek-merek Tiongkok dengan alasan "risiko keamanan nasional".

Dilansir dari Gizchina, AS telah melarang merek-merek Tiongkok seperti Huawei dan ZTE dengan alasan yang sama, yaitu "risiko keamanan nasional".

Secara umum, alasan pelarangan ini tidak melampaui "risiko keamanan nasional". AS menunjukkan alasan keamanan nasional untuk melarang perusahaan Tiongkok, dan Tiongkok sekarang melakukan hal yang sama dengan melarang Micron.

Pelarangan terhadap Micron telah membuat tekanan pada pemerintahan Biden untuk merespons daftar hitam Beijing terhadap Micron ology.

Menteri Perdagangan, Gina Raimondo, menyatakan bahwa Amerika Serikat "tidak akan mentolerir" larangan efektif Tiongkok terhadap pembelian chip memori Micron ology.

Ia mengklaim bahwa mereka bekerja sama dengan sekutu untuk mengatasi "penekanan ekonomi" semacam itu. Raimondo juga mengatakan bahwa AS "dengan tegas menentang" tindakan Tiongkok terhadap Micron dan melihatnya sebagai bentuk penekanan ekonomi yang sederhana.

Para anggota parlemen AS mendorong Washington untuk memberikan respons balik terhadap Tiongkok atas keputusannya untuk melarang chip memori Micron ology.

Sebelumnya, AS telah melarang ekspor ke Tiongkok chip berkualitas tinggi dan teknologi untuk membuatnya.

Baca Juga: Realme Disinyalir akan Memberedel Sub-brandnya, Dizo: Apa Sebab?

Raimondo dan rekan sejawatnya dari Tiongkok bertemu pada 26 Mei 2023 untuk membahas masalah ini, dan Raimondo mengulangi bahwa Washington melihat larangan ini sebagai bentuk penekanan ekonomi dan tidak akan mentolerirnya.

Berita Terkait Berita Terkini

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB