Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China

Langkah ini menjadi bagian dari aksi pemerintah demi memblokir China dari produk yang dibutuhkan untuk produksi mikrochip.

Cesar Uji Tawakal
Kamis, 04 Mei 2023 | 16:34 WIB
Ilustrasi chip smartphone. (Hitekno/Bing Image Creator)

Ilustrasi chip smartphone. (Hitekno/Bing Image Creator)

Hitekno.com - Pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi semikonduktor ke China sebagai bagian dari kebijakan global yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) untuk membatasi akses Beijing ke teknologi maju.

Menurut laporan RT.com, dipaparkan bahwa Berlin ingin mengurangi eksposur ekonominya terhadap negara Asia itu.

Langkah ini menjadi bagian dari paket aksi pemerintah demi memblokir China dari produk dan layanan kunci yang dibutuhkan untuk produksi mikrochip.

Baca Juga: Item Paling Cocok untuk Counter Hero Tank, Langsung Jadi Kerupuk!

Chip semikonduktor adalah komponen penting dari rantai pasokan global dan dipakai dalam berbagai macam barang mulai dari mobil dan lemari es hingga ponsel pintar dan kecerdasan buatan.

Jika dilaksanakan, langkah ini dapat merugikan ekonomi China karena akan membatasi ekspor bahan kimia sensitif yang disuplai oleh perusahaan-perusahaan Jerman seperti Merck, perusahaan ilmu pengetahuan dan teknologi terbesar, dan BASF, produsen bahan kimia terbesar di dunia, demikian laporan tersebut dikutip dari sumber yang mengetahui masalah ini.

Meskipun tak punya industri semikonduktor sendiri, Merck dan BASF memasok pabrikan chip di seluruh dunia dengan bahan kimia yang penting untuk produksi.

Baca Juga: Mumpung Lagi Laris, Chili Nasionalisasikan Industri Litium

Pembatasan ekspor akan mengancam kemampuan China untuk mengembangkan teknologi maju bahkan kemampuannya untuk memproduksi semikonduktor.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Ekonomi Robert Habeck berkoordinasi erat dengan AS dan Uni Eropa dalam hal ini. Pemerintah Washington telah mendorong untuk pembatasan akses China ke teknologi kunci, termasuk produksi semikonduktor.

Sementara itu, Jerman berupaya untuk menjaga keseimbangan antara hubungan dengan sekutunya dan China, yang telah menjadi mitra perdagangan paling penting bagi Berlin selama tujuh tahun berturut-turut.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anak Ferdy Sambo Terciduk Open BO dan Terlibat Kasus Besar, Benarkah?

Bulan lalu, Belanda menyetujui pembataasan ekspor semikonduktor ke China dengan tekanan dari Washington, di mana pemerintah Belanda berjanji untuk memberlakukan batas pada teknologi semikonduktor "paling maju".

Menteri Perdagangan Belanda, Liesje Schreinemacher, mengumumkan kebijakan tersebut dalam surat ke parlemen, mengungkapkan bahwa pembatasan akan diberlakukan sebelum musim panas.

Inisiatif Jerman tentang kontrol ekspor masih dalam tahap awal, mengingat para pejabat yang menyadari bahwa tindakan tersebut akan merusak hubungan bisnis dengan China.

Sementara itu, kubu Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa dengan memberlakukan pembatasan ekspor, AS melanggar aturan perdagangan bebas.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak