Intervensi Waste4Change Berhasil Selamatkan Sampah Non-Organik Bernilai hingga 70 Persen

Keberhasilan program ini dinilai menjadi harapan atas langkah besar penyelesaian masalah sampah di Indonesia, seperti penumpukan sampah di TPA.

Cesar Uji Tawakal
Selasa, 13 Desember 2022 | 20:42 WIB
Ilustrasi sampah plastik. (Pixabay/ RitaE)

Ilustrasi sampah plastik. (Pixabay/ RitaE)

Hitekno.com - Waste4Change mengumumkan hasil intervensi dan riset perubahan perilaku pemilahan sampah rumah tangga di Perumahan Telaga Kahuripan Bogor dalam Program GIZ Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital ology.

Program yang didukung oleh agensi pembangunan internasional GIZ dan Institusi Pembangunan Berkelanjutan dari Jerman IDOS ini berhasil meningkatkan pemilahan sampah hingga 70%, termasuk mencegah sampah organik mencemari material daur ulang dengan menyediakan tempat sampah kedua dan pengangkutan terpisah.

Keberhasilan program ini dinilai menjadi harapan atas langkah besar penyelesaian masalah sampah di Indonesia, seperti penumpukan sampah di TPA. Sebagai contoh, TPA Galuga Bogor yang turut menampung sampah dari Perumahan Telaga Kahuripan, baru dapat mengelola sekitar 600 ton sampah setiap hari.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Temukan Logam Terkuat, Ini Campuran Bahannya

Padahal, luas TPA Galuga Bogor mencapai 37,5 hektar. Rendahnya daur ulang sampah yang berada di kisaran angka 0-10% ini menyebabkan kapasitas TPA Galuga semakin terbatas dalam menampung sampah warga setempat.

“Melalui intervensi yang dilakukan, Waste4Change berhasil meningkatkan jumlah material daur ulang secara signifikan. Intervensi yang dimaksud diantaranya memberikan tempat sampah kedua untuk warga memilah, melakukan modifikasi pada mobil pengangkut sampah dengan memberikan sekat, dan menempelkan stiker penanda di tempat sampah bagi warga yang sudah memilah. Pencapaian pertama ditandai dengan peningkatan pemilahan sampah yang semula kurang dari 10% menjadi 35%. Peningkatan terus kami upayakan hingga kini mencapai 70%.” Ungkap Saka Dwi Hanggara, Campaign Manager Waste4Change sekaligus Project Manager program ini.

Program Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital ology yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun (Agustus 2021 – November 2022) ini dipersiapkan dalam beberapa tahap kegiatan, yaitu riset, edukasi, dan praktik.

Baca Juga: Pernah Dicium Pria Berkumis, Gibran: Tolong Kubur Dalam-dalam Memori Itu

Kegiatan tersebut diantaranya melakukan sosialisasi pengelolaan sampah bertanggung jawab kepada warga setempat, melakukan survei perilaku masyarakat dalam menangani sampah mereka, menganalisa hasil survei dan membuat desain intervensi, mendistribusikan waste bin yang mendukung kebiasaan memilah sampah, serta melakukan riset terhadap perubahan perilaku warga dalam hal memilah sampah.

Sambutan baik juga diberikan oleh pihak perumahan Telaga Kahuripan yang menilai upaya pemilahan sampah sejak dari sumber ini sebagai bagian dari usaha menciptakan lingkungan tinggal yang lebih sehat dan asri. “Kami menyadari, semua orang pasti menghasilkan sampah.

Apabila tidak dikelola, sampah akan kembali dan mengancam kelangsungan hidup. Oleh karena itu, pengelolaan sampah sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.” Imbuh Marim Purba, Direktur Telaga Kahuripan.

Baca Juga: Keunggulan MIUI 14 Bakal Bikin Penggunanya Kepincut, Performa Makin Mulus?

Selain berhasil mencapai kenaikan pemilahan, target lain yang berhasil dicapai diantaranya adalah, meningkatkan produksi penyerapan daur ulang plastik serta menghubungkan rantai pasok daur ulang plastik dari rumah tangga hingga produsen plastik secara global melalui teknologi digital.

Teknologi digital yang dimaksud ialah melalui aplikasi blockchain dan marketplace online global. Dan untuk dapat mencapai target tersebut, tim program berusaha merancang dan mempersiapkan berbagai kegiatan yang dapat mendukung pengetahuan dan kebiasaan warga Telaga Kahuripan Bogor untuk konsisten dalam memilah sampah dari sumber (rumah).

Untuk merayakan keberhasilan Program Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital ology, Waste4Change bersama GIZ, PREVENT Waste Alliance, dan IDOS menyelenggarakan Festival Rakyat Telaga Kahuripan Bogor.

Dalam acara tersebut, warga Perumahan Telaga Kahuripan Bogor yang telah berhasil melakukan pemilahan sampah mendapatkan penghargaan khusus. Turut hadir dalam acara ini, musisi Nugie yang mengapresiasi dan memberikan dukungan terhadap upaya pemilahan sampah warga Telaga Kahuripan.

“Saya blusukan dari Sabang sampai Merauke, baru hari ini menemukan warga yang bersemangat mau bersama-sama memilah sampah. Ini adalah prestasi yang sangat saya apresiasi. Semoga kegiatan memilah sampah ini berlangsung awet dan langgeng. Mari bersama-sama kita teruskan usaha ini, jangan pernah berhenti dan putus asa, karena perubahan dimulai dari diri kita sendiri.” jelas musisi sekaligus aktivis lingkungan, Agustinus Gusti Nugroho atau Nugie.

Program GIZ Waste Alliance PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital ology adalah hasil kerjasama antara PREVENT Waste Alliance, IDOS, Plastic Bank, CIRPLUS, Telaga Kahuripan Residence, dan Waste4Change dalam hal mendukung penerapan pengelolaan sampah bertanggung jawab di kawasan pemukiman.

Program ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2021 dan resmi selesai pada Desember 2022. Pencapaian program ini tidak terlepas dari usaha semua pihak untuk membuatnya menjadi nyata dan masuk akal untuk diwujudkan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak