Riset Microsoft Terbaru Ungkap Sebab Banyaknya Orang Stres setelah Pandemi, Apa Jamunya?

Microsoft ungkap 'jamu' yang tepat untuk atasi stres bagi karyawan pasca pandemi. Apa itu?

Cesar Uji Tawakal

Posted: Rabu, 26 Oktober 2022 | 10:12 WIB
Ilustrasi Stres. (The Indian Express)

Ilustrasi Stres. (The Indian Express)

Hitekno.com - Bagi banyak orang, video meeting beruntun adalah ciri khas era pandemi yang mungkin masih banyak ditemui di masa kini.

Satu rapat berakhir, yang lain dimulai, dan terlalu sering tidak ada kesempatan untuk meregangkan tubuh, menuangkan segelas air, atau hanya menjernihkan kepala Anda.

Dilansir dari situs resmi Microsoft, dalam studi terbaru tentang aktivitas gelombang otak, para peneliti mengkonfirmasi apa yang dirasakan banyak orang-orang khususnya para karyawan, yakni rapat virtual berturut-turut membuat stres.

Tetapi penelitian ini juga menunjukkan obat sederhana, yakni istirahat sejenak.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa istirahat itu penting, tidak hanya untuk membuat kami tidak terlalu lelah di penghujung hari, tetapi untuk benar-benar meningkatkan kemampuan kami untuk fokus dan terlibat saat dalam rapat tersebut," kata Michael Bohan, direktur senior grup Human Factors Engineering Microsoft, yang mengawasi proyek tersebut.

Logo Microsoft. (Microsoft)
Logo Microsoft. (Microsoft)

"Pertemuan beruntun yang telah menjadi norma selama 12 bulan terakhir tidak berkelanjutan," kata Jared Spataro, CVP, Microsoft 365.

"Dalam dunia kerja jarak jauh dan hybrid saat ini, tidak cukup hanya mendorong perawatan diri. Kita perlu berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk membantu karyawan mengoperasionalkan terobosan yang sangat dibutuhkan ke dalam rutinitas sehari-hari mereka," kata Kathleen Hogan, Chief People Officer di Microsoft

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB