Canggih, Ilmuwan Temukan Cat yang Bisa Pantulkan Panas, Bikin Mobil Aman Parkir Outdoor di Cuaca Terik

Sifatnya yang mudah memantulkan panas membuat cat ini juga bisa dipakai di pesawat antariksa.

Cesar Uji Tawakal
Kamis, 06 Oktober 2022 | 16:45 WIB
Ilustrasi Mobil. (unsplash)

Ilustrasi Mobil. (unsplash)

Hitekno.com - Penelitian baru dari Purdue University telah membantu mengembangkan cat putih yang memiliki reflektansi matahari 97,9 persen, yang dapat membantu menjaga objek yang dicat dengan lebih dingin.

Dilansir dari Carscoops, cat ini dapat diterapkan cukup tipis untuk berguna dalam otomotif, aeronautika, dan aplikasi lainnya, menurut Xiulin Ruan, seorang profesor teknik mesin dan pengembang cat.

Tim ini sempat mengumumkan temuan tersebut melalui karya tulis pada tahun 2021 tetapi, pada saat itu, cat tersebut perlu diterapkan dalam lapisan setebal 400 mikron.

Baca Juga: Soroti Pria Berbaju Orange di Warung Mie Ayam, Netizen Sebut Mirip Ferdy Sambo

Sebagai perbandingan, ketebalan cat pada mobil rata-rata berkisar antara 100-180 mikron.

Meskipun mampu memantulkan 98,1 persen sinar matahari, mendinginkan bagian dalam permukaan yang dicat dengannya lebih dari 4,5°C di bawah suhu sekitar, catnya terlalu berat untuk aplikasi di sektor yang butuh bobot ringan, seperti di dalam mobil.

"Saya banyak dihubungi terkait hal ini, mereka datang mulai dari produsen pesawat ruang angkasa hingga arsitek hingga perusahaan yang membuat pakaian dan sepatu," kata Ruan.

Baca Juga: Jadi Sasaran Amukan Penggemar Usai Gagal Lolos Playoff MPL Season 10, Luminaire Bela Player EVOS Legends

"Sebagian besar dari mereka punya dua pertanyaan identik: Di mana saya bisa membelinya, dan bisakah Anda membuatnya lebih tipis?"

Jadi, Ruan dan timnya mulai melakukan eksperimen dengan bahan dan menghasilkan formulasi terbaru mereka, yang menggabungkan boron nitrida heksagonal sebagai pigmen.

Ilustrasi eksperimen sains. (Pexels)
Ilustrasi eksperimen sains. (Pexels)

Zat ini biasanya digunakan dalam pelumas, tetapi memungkinkan cat untuk mencapai daya pantul yang hampir sama dengan cat aslinya, sementara berada dalam lapisan setipis 150 mikron.

Baca Juga: Resmi Meluncur, Ini Fitur dan Harga DJI Mavic 3 Enterprise Series

Formulasi baru ini mengesankan bukan hanya karena bentuk heksagonal boron membantu menyebarkan cahaya, tetapi karena juga menggabungkan rongga yang diisi dengan udara yang membantu lebih mengurangi berat cat.

Menurut tim, resep baru ini memiliki berat 80 persen lebih ringan dari aslinya sambil mencerminkan panas 99,79 persen lebih banyak.

"Bobot yang ringan ini membuka pintu ke semua jenis aplikasi," kata George Chiu, seorang profesor teknik mesin Purdue.

"Sekarang cat ini berpotensi mendinginkan eksterior pesawat terbang, mobil atau kereta api. Sebuah pesawat terbang yang duduk di landasan pada hari musim panas tidak perlu menjalankan AC-nya sekeras mungkin untuk mendinginkan bagian dalam, menghemat banyak energi."

Menurut tim, cat ini sangat berguna karena tidak seperti metode pendinginan lokal lainnya, seperti AC, setelah diaplikasikan, penggunaannya tidak mengeluarkan gas rumah kaca.

Cat memancarkan energi matahari ke ruang angkasa yang dalam, yang secara efektif berarti ia menumpahkan panas dari planet ini.

Tim peneliti sekarang mencari cara untuk menjual cat.

"Kami sedang dalam diskusi sekarang untuk mengkomersialkannya," kata Ruan.

"Masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi, tetapi kemajuan sedang dibuat."

 

Untuk informasi terkini seputar dunia teknologi, sains dan anime, jangan lupa untuk subscribe halaman Facebook kami di sini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak