Jadi Perbincangan di Tragedi Kanjuruhan, Ini Deretan Bahaya Gas Air Mata Bagi Manusia

Gas air mata adalaha cairan kimia Chlorobenzylidenemalononitrille (CS) yang digunakan untuk mengontrol dan membubarkan kerumuman.

Amelia Prisilia
Senin, 03 Oktober 2022 | 15:51 WIB
Video viral mengenai lemparan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan. (Twitter/ akmalmarhal)

Video viral mengenai lemparan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan. (Twitter/ akmalmarhal)

Hitekno.com - Tragedi Kanjuruhan menjadi duka mendalam untuk dunia sepak bola dan Indonesia. Ratusan orang menjadi korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini. Yang menjadi perbincangan hangat terkait penyebab kematian korban-korban ini salah satunya adalah terkait gas air mata yang ditembakkan oleh pihak kepolisian.

Sebagai informasi, dalam match antara Arema FC dan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu, terjadi kerusuhan antar penggemar. Sebagai penanganan, pihak kepolisian lalu menembakkan gas air mata yang lalu disebut-sebut menjadi penyebab banyak korban jiwa.

Dilansir dari The Conversation, gas air mata adalaha cairan kimia Chlorobenzylidenemalononitrille (CS) yang digunakan untuk mengontrol dan membubarkan kerumuman. Cairan ini mengakibatkan iritasi selaput lendir, kedutan di mata, batuk, kesulitan bernapas hingga iritasi.

Baca Juga: Link Nonton Spy x Family Season 2 Sub Indonesia Gratis, Bukan Samehadaku dan anoBoy

Berdasarkan laporan dari Science Alert, sebuah studi di tahun 2014 oleh militer AS menyebutkan bahwa paparan gas air mata ini membuka peluang terkena penyakit pernapasan seperti influenza hingga bronkitis.

Penggunaan gas air mata membuat iritasi pada pernapasan sehingga meningkatkan resiko penularan Covid-19. Efek lainnya adalah membuat paru-paru menjadi rentan terhadap infeksi.

Gas air mata. (Shutterstock)
Gas air mata. (Shutterstock)

Sejak beberapa waktu yang lalu, banyak peneliti yang melarang penggunaan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Pasalnya, menurut Amnesty International, penggunaan alat ini sama dengan dengan penyiksaan.

Baca Juga: Spesifikasi dan Update Harga Samsung Galaxy M62 Bekas, Turun Lebih dari 1,5 Juta!

Untuk penggunaan gas air mata di ruang terbuka, masih dalam batas wajar. Namun, cairan kimia ini sangat tidak disarankan untuk digunakan dalam ruangan tertutup yang minim udara.

Karena bahaya gas air mata ini, banyak pihak yang mengecam penggunaannya dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di stadion yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur ini.

Efek gas air mata. (Suara.com/Arief Hermawan P)
Efek gas air mata. (Suara.com/Arief Hermawan P)

Dikutip dari Bolatimes.com, berdasarkan aturan yang dimuat dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations, penggunaan gas air mata dilarang untuk pengamanan dan keamanan stadion.

Baca Juga: Cleaning Service Cantik Pamer Gaya Saat di Dalam dan Luar Kantor, Netizen Sebut Jadi Incaran Bos

Efek yang ditimbulkan dari gas air mata ini mampu mengacaukan tribune penonton hingga menjadi tidak kondusif. Alhasil penonton yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan ini menjadi panik dan berdesak-desakan keluar dari daerah tersebut.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak