Ampuh untuk Tangani Korban Perang, Ilmuwan Rusia Kembangkan Teknik Baru untuk Sembuhkan Luka Tanpa Bekas

Metode sayatan penyembuhan yang digunakan saat ini memiliki sejumlah keterbatasan. Bisa ditangani dengan temuan ini.

Cesar Uji Tawakal
Selasa, 13 September 2022 | 18:00 WIB
Ilustrasi dokter. (Pixabay/ Darko Stojanovic)

Ilustrasi dokter. (Pixabay/ Darko Stojanovic)

Hitekno.com - Metode bedah pertama di dunia untuk penyembuhan sayatan, baik di organ internal maupun eksternal, tanpa jaringan parut dikembangkan oleh para ilmuwan dari National Research University of Electronic ology (MIET) dan Sechenov University.

Dilansir dari Sputnik News, menurut mereka, teknologi laser yang diusulkan sangat efisien, akurat dan murah. Hasil penelitian telah dipublikasikan dalam jurnal Bioengineering.

Metode sayatan penyembuhan yang digunakan saat ini memiliki sejumlah keterbatasan, kata para ilmuwan.

Baca Juga: Pamer Beli iPhone 14, Perban di Perut Bikin Bergidik Ngeri, Netizen: Metode Pembayaran Baru Ini?

Penggunaan jahitan tradisional yang dibuat dengan jarum dan benang terbatas dalam operasi pada selaput lendir, pembuluh darah dan jaringan halus lainnya.

Menjahit menggunakan pengelasan listrik dan ultrasonik dapat merusak jaringan sehat, dan kekuatan ikatan perekat seringkali tidak mencukupi, kata para ahli.

"Kami dapat membuktikan keunggulan teknologi laser untuk perbaikan luka jaringan lunak dibandingkan metode bedah tradisional. Teknologi ini memungkinkan Anda untuk dengan cepat mendapatkan jahitan kedap udara dengan ukuran minimum, yang di masa depan tidak akan meninggalkan bekas luka yang kasar dan nyata," kata Alexander Gerasimenko, kepala studi dan profesor asosiasi di Institute of Biomedical Systems di MIET.

Baca Juga: Alasan Baru Elon Musk Batal Beli Twitter, Bukan Lagi Soal Bot

Menurutnya, efek ini disediakan oleh komposisi unik dari solder, yang didasarkan pada albumin, protein transpor darah, serta penyerap optik indocyanine green dan nanotube karbon berdinding tunggal.

Ilustrasi dokter. (Pixabay)
Ilustrasi dokter. (Pixabay)

Perangkat laser itu sendiri dilengkapi dengan sistem feedback suhu yang pintar, memungkinkan Anda untuk mengontrol intensitas radiasi laser.

Dengan bantuan perangkat lunak, pemanasan laser jaringan biologis terjadi dengan akurasi 0, 5 ° C.

Baca Juga: Daftar MVP MPL Season 10 Week 5: ONIC CW Memimpin, RRQ Skylar Nomor Dua

"Komponen solder dipilih untuk menyerap radiasi laser sebanyak mungkin, memusatkannya di area luka. Di bawah aksi radiasi, solder cair diubah menjadi biokomposit berpori padat yang dengan kuat menghubungkan tepi potongan. Dalam proses penyembuhan lebih lanjut, komposit mendorong pertumbuhan jaringan ke dalam strukturnya, dan kemudian larut dan diekskresikan dari tubuh," jelas Gerasimenko.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak