Penampakan Terbaru Jupiter dengan Aurora di Kutub, Hasil Pemotretan JWST

Teleskop Luar Angkasa James telah memotret penampakan aurora di kutub Jupiter.

Agung Pratnyawan
Rabu, 24 Agustus 2022 | 14:43 WIB
Penampakan terbaru Jupiter hasi pemotretan Teleskop Luar Angkasa James Webb. (NASA)

Penampakan terbaru Jupiter hasi pemotretan Teleskop Luar Angkasa James Webb. (NASA)

Hitekno.com - Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) membagikan gambar atau foto terbaru Jupiter yang menampi penampakan dengan lebih detail dari planet tersebut.

Dua foto terbaru Jupiter ini dengan sangat detail memberikan tentang planet berukuran jumbo tersebut. Termasuk salah satunya penampakan aurora di kutub Jupiter.

Kedua gambar adalah komposit, yang berarti para ahli menggabungkan beberapa gambar yang diambil dengan Near Infrared Camera (NIRCam) teleskop menjadi satu gambar definisi tinggi.

Baca Juga: China Bangun Susunan Teleskop Terbesar di Dunia untuk Pelajari Letusan Matahari

Pada gambar bidang lebar, pengamat dapat melihat cincin samar Jupiter serta dua bulannya, yaitu Amalthea dan Adrastea.

Di belakang ketiga benda langit tersebut terlihat titik-titik cahaya redup yang diduga sebagai galaksi.

"Sejujurnya, kami tidak menyangka akan sebagus ini," kata Imke de Pater, astronom planet dari University of California, Berkeley, seperti dikutip dari Space.com, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb Tertabrak Meteor, NASA: Kerusakannya Tak Bisa Diperbaiki

Menurutnya, sungguh luar biasa bahwa kita dapat melihat detail Jupiter bersama dengan cincinnya, satelit kecil dan galaksi dalam satu gambar.

Aurora di Kutub Jupiter. [NASA]
Aurora di Kutub Jupiter. [NASA]

Gambar kedua menampilkan Jupiter versi close-up, yang menggunakan tiga filter untuk menangkap detail atmosfer badainya, termasuk aurora yang bersinar.

Warna pada gambar Jupiter terbaru ini sangat berbeda dengan gambar Jupiter yang diketahui sebelumnya.

Baca Juga: NASA Bagikan Foto Jupiter Tangkapan Teleskop Luar Angkasa James Webb

Ini disebabkan karena JWST mengamati cahaya dalam rentang inframerah, sehingga warna dari kedua gambar tersebut bukanlah warna yang bisa diamati dengan mata telanjang.

Dengan dirilisnya gambar ini, itu juga mengungkapkan cara kerja Teleskop Luar Angkasa James Webb.

Ketika teleskop mengambil gambar, JWST tidak benar-benar mengambil foto dan mengirimkannya ke Bumi.

Baca Juga: NASA Pamerkan Hasil Pemotretan Perdana Teleskop Luar Angkasa James Webb

Para ilmuwan hanya menerima data mentah yang menunjukkan kecerahan yang diujur reseptor JWST.

Oleh karena itu, para ahli harus memproses data itu untuk menghasilkan gambar.

Aurora di Kutub Jupiter. [NASA]
Aurora di Kutub Jupiter. [NASA]

Biasanya, itu dilakukan oleh Space Telescope Science Institute (STScI), yang berkantor pusat di Baltimore.

Namun dalam kasus ini, data diproses oleh ilmuwan netizen Judy Schmidt dari Modesto, California.

Schmidt dan ilmuwan netizen lainnya sering memanfaatkan data yang tersedia secara umum dari teleskop luar angkasa untuk memproses gambar.

Gambar Jupiter tersebut tidak hanya bernilai karena daya tarik estetisnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan JWST dalam ilmu tata surya.

Di masa mendatang, tim juga akan mempelajari lapisan awan Jupiter, angin, komposisi, aktivitas aurora, dan struktur suhu, serta memetakan permukaan dan atmosfer bulan Io dan Ganymede.

Itulah hasil pemotretan terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb yang mendapati adanya aurora di kutub Jupiter. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak