Roket Astra Gagal Mencapai Orbit, NASA Kehilangan 2 Satelit

Peluncuran yang gagal pada hari Minggu adalah kecelakaan kedua tahun ini bagi Astra.

Agung Pratnyawan
Selasa, 14 Juni 2022 | 11:11 WIB
Roket Astra membawa satelit NASA. (Astra)

Roket Astra membawa satelit NASA. (Astra)

Hitekno.com - NASA menggunakan sebuah roket Astra dalam rangka membawa dua satelit mereka ke orbit. Sayangnya, roket ini malah gagal meluncur dengan baik karena mengalami kerusakan setelah lepaslandas.

Diwartkan Suara.com, roket Astra yang membawa dua satelit pelacak badai milik NASA ini gagal mencapai orbit pada Minggu (12/6/2022), teak berselang lama setelah lepas landas.

Roket Astra, yang disebut Launch Vehicle 0010 (LV0010), mengalami kegagalan tahap kedua setelah lepas landas dari landasan, di Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, pada pukul 13:43 EDT (1743 GMT).

Baca Juga: Ingin Hancurkan Satelit Starlink Elon Musk, Ilmuwan China Kembangkan Senjata Baru

Dua cubesat NASA, yang pertama dari enam armada satelit yang melacak badai sebagai bagian dari misi senilai 30 juta dolar AS atau sekitar Rp 442,56 miliar, hilang.

"Kami memiliki penerbangan tahap pertama, tapi mesin tahap atas dimatikan lebih awal dan kami tidak mengirimkan muatan kami ke orbit," kata Amanda Durk Frye dari Astra, manajer senior untuk tahap pertama dan produksi mesin.

"Kami telah menyampaikan penyesalan kami dengan @NASA dan tim payload. Informasi lebih lanjut akan diberikan setelah kami menyelesaikan tinjauan data lengkap," tambah pejabat Astra dilansir laman Space, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: Terancam Kena Hantaman Puing Satelit Militer Rusia, ISS Harus Pindah

Upaya peluncuran hari Minggu awalnya ditargetkan pada pukul 12 malam EDT (1600 GMT), tetapi tertunda oleh kapal di zona peluncuran dan masalah pengisian bahan bakar.

Cuitan Astra, satelit gagal diluncurkan. [Twitter]
Cuitan Astra, satelit gagal diluncurkan. [Twitter]

Misi LV0010 Astra membawa satelit pertama dari NASA's Time-Resolved Observations of Precipitation structure dan storm Intensity with a Constellation of Smallsats (TROPICS).

Peluncuran yang gagal pada hari Minggu adalah kecelakaan kedua tahun ini bagi Astra.

Baca Juga: Dituduh Buka Sensor Citra Satelit Fasilitas Militer Rusia, Ini Jawaban Google Maps

Pada Februari lalu, perusahaan yang berbasis di California gagal meluncurkan empat cubesat NASA sebagai bagian dari misi ELaNa 41, penerbangan yang juga dilakukan dari landasan peluncuran Florida dan menandai upaya pertama Astra untuk meluncurkan muatan untuk pelanggan.

Masalah dengan fairing muatan roket yang harus disalahkan, dengan Astra menerapkan perbaikan untuk menghindari terulangnya kembali.

Astra berhasil mencapai orbit dengan muatan pelanggan sebulan kemudian ketika roket LV0009-nya lepas landas dari landasan di Pacific Spaceport Complex di Pulau Kodiak Alaska, di mana perusahaan telah meluncurkan empat penerbangan uji sebelumnya.

Baca Juga: Guna Pantau Bencana di Indonesia, Dibutuhkan 9 Satelit

Peluncuran orbit pertama perusahaan yang sukses terjadi pada salah satu penerbangan uji pada November 2021.

Itulah laporan terkini dari gagalnya peluncuran roket Astra yang membawa dua satelit pelacak badai milik NASA. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak