Balas Ejekan Badan Antariksa Rusia, Elon Musk Kirim Satelit ke Ukraina

Roket Falcon 9 milik SpaceX tetap bisa mengorbitkan satelit Starlink tak seperti ejekan Badan Antariksa Rusia.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 04 Maret 2022 | 15:29 WIB
Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Hitekno.com - Membalas ejekan kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, Elon Musk mengirimkan 47 satelit Starlink ke orbit Bumi. Termasuk untuk membantu jaringan internet Ukraina yang sedang terkendala.

Melalui Falcon 9 milik SpaceX, 47 satelit Starlink ini behasil diluncurkan ke orbit Bumi pada Kamis (3/3/2022), menambah total satelit internet broadband berbasis ruang angkasa di orbit ini menjadi lebih dari 1.900 satelit.

Peluncuran ini dilakukan saat SpaceX juga mengirimkan terminal internet Starlink ke Ukraina dalam upaya untuk menjaga infrastruktur internet sipil tetap terkoneksi di tengah invasi pasukan Rusia.

Baca Juga: Ukraina Minta Microsoft Blokir Akun Xbox Milik Player Rusia

Perusahaan milik Elon Musk itu melakukan peluncuran satelit Starlink menggunakan roket Falcon 9.

Dalam peluncuran tersebut, Elon Musk tampak mengejek bos badan antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, karena tindakannya memutus akses roket ke Amerika Serikat.

Peluncuran 47 satelit Starlink ini hanya beberapa jam setelah Rogozin menyatakan bahwa Rusia tidak lagi mengirimkan mesin roketnya ke Amerika Serikat karena sanksi yang diberikan.

Baca Juga: Ukraina Minta Sony Blokir Akun PlayStation dari Player Rusia

"Dalam situasi seperti ini, kami tidak dapat memasok Amerika Serikat dengan mesin roket terbaik di dunia milik kami. Biarkan mereka terbang dengan sesuatu yang lain, sapu mereka, saya tidak tahu apa," kata Rogozin dalam wawancara dengan saluran milik negara, seperti dikutip dari Republic World pada Jumat (4/3/2022).

Roket Falcon 9 saat meluncur dan membawa satelit Starlink. (YouTube/ SpaceX)
Roket Falcon 9 saat meluncur dan membawa satelit Starlink. (YouTube/ SpaceX)

Atas ucapan itu, Elon Musk mencuitkan kalimat sarkas yang menunjukkan bahwa roket dibawa oleh "sapu Amerika".

Keputusan peluncuran terminal satelit ke Ukraina ini dilakukan dua hari setelah invasi Rusia ke Ukraina, ketika Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov meminta bantuan CEO SpaceX secara langsung di Twitter.

Baca Juga: Bantuan Elon Musk, Terminal Internet Satelit Starlink Tiba di Ukraina

Musk menanggapi permintaan itu dengan mengirimkan Ukraina parabola kecil yang diperlukan untuk menghubungkan ke internet melalui Starlink dan menawarkan layanan gratis untuk Ukraina.

Sikap Musk memicu kemarahan Rogozin. Ia diduga berbicara kepada Russia Today tentang teknologi sipil seperti Starlink yang ditawarkan sebagai bantuan material ke Ukraina selama perang.

Dilansir dari surat kabar Britania Raya, Independent, satelit Starlink sendiri menyediakan internet berkecepatan tinggi latensi rendah dari luar angkasa dengan terbang di orbit Bumi sekitar 550 km.

Baca Juga: Ukraina Bentuk Tentara Siber Sukarelawan, Lawan Rusia

SpaceX saat ini berencana untuk meluncurkan lebih dari 4.000 satelit Starlink untuk menyediakan jangkauan internet Starlink secara global.

Itulah balasan Elon Musk pada sindiran kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos dengan mengirimkan 47 satelit Starlink menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak