Hujan Turun di Puncak Greenland, Jadi Perhatian Ilmuwan

Ilmuwan mengkhawatirkan hujan yang turun di puncak lapisan es Greenland.

Agung Pratnyawan
Minggu, 22 Agustus 2021 | 06:00 WIB
Lapisan Es Greenland pada tahun 2007. (Wikipedia/ Hannes Grobe)

Lapisan Es Greenland pada tahun 2007. (Wikipedia/ Hannes Grobe)

Hitekno.com - Hujan turun di puncah Greenland tengah menjadi perhatian ilmuwan. Pasalnya menurut catatan sejarah, hal ini pertama kali terjadi.

Fenomena hujan di puncak lapisan es Greenland ini meningkatkan kekhawatiran tentang kondisi es yang sudah genting.

Sebanyak 7 miliar ton air turun di puncak lapisan es Greenland pada Sabtu (14/8/2021) sebagai hujan, alih-alih salju.

Baca Juga: Lapisan Es Greenland Alami Pencairan Masif, Peneliti Beri Peringatan Ini

Menurut rekaman yang diambil oleh National Science Foundation, ini adalah ketiga kalinya suhu di puncak Greenland meningkat di atas titik beku dalam waktu kurang dari satu dekade.

Hujan yang terjadi hingga Minggu (15/8/2021) itu juga disertai dengan mencairnya es seluas 872.000 kilometer persegi.

"Tidak ada laporan sebelumnya tentang curah hujan di lokasi ini. Jumlah es yang hilang dalam satu hari sama dengan rata-rata es yang hilang selama satu minggu pada waktu yang sama dalam setahun," kata peneliti dari Pusat Data Salju dan Es Nasional AS (NSIDC).

Baca Juga: Dalam 1 Tahun, Greenland Kehilangan 532 Miliar Ton Lapisan Es

Menurut Ted Scambos, ilmuwan di NSIDC, curah hujan merupakan indikasi pasti bahwa Greenland memanas dengan cepat.

Ilustrasi Greenland (Pixabay/Thomas_Ritter)
Ilustrasi Greenland (Pixabay/Thomas_Ritter)

Banyak ahli mengatakan 2021 menjadi tahun yang mengkhawatirkan bagi lapisan es di Antartika. Pada Februari, para peneliti memperingatkan bahwa lapisan es Greenland sedang menuju titik kritis, di mana sebagian besar es dapat mencair.

Sebelumnya pada Juli, lapisan es mengalami peristiwa pencairan besar-besaran dengan 9,37 miliar ton es mencair dari permukaan per hari.

Baca Juga: Gawat, Foto Satelit Terbaru Ungkap Es Antartika dan Greenland Meleleh

Dilansir dari Live Science pada Sabtu (21/8/2021), NSIDC memperkirakan bahwa permukaan laut global akan naik sekitar enam meter jika semua es Greenland mencair.

Para ilmuwan mengaitkan penyebab curah hujan dengan peristiwa atmosfer, yang disebut antisiklon, di atas Greenland.

Kondisi antisiklon ini memungkinkan cuaca panas bertahan di satu area untuk waktu yang lama, menciptakan gelombang panas.

Baca Juga: Dalam Sehari 12,5 Miliar Ton Es di Greenland Meleleh

Laporan penting yang dirilis Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) PBB memperingatkan bahwa Bumi diperkirakan akan mencapai ambang kritis pemanasan 1,5 derajat Celcius karena perubahan iklim dalam 20 tahun mendatang.

Itulah laporan terkini hujan turun di puncah Greenland yang membuat kekhawatiran ilmuwan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak