Xiaomi Resmi Jadi Raja HP Indonesia, Samsung Tergeser ke Posisi 3

Hitekno.com - Panggung persaingan smartphone di Indonesia telah dirombak total. Laporan terbaru dari firma riset pasar Canalys untuk Kuartal II 2025 (periode April-Juni) secara resmi menobatkan Xiaomi sebagai penguasa pasar dengan pangsa 21 persen, mengukuhkan dominasinya selama dua kuartal berturut-turut.

Kemenangan Xiaomi ini diiringi pergeseran seismik di papan atas. Samsung harus rela turun ke posisi ketiga dengan pangsa pasar 18 persen, sementara posisi kedua secara mengejutkan direbut oleh Transsion (induk dari Infinix, Itel, dan Tecno) yang kokoh di angka 20 persen.

Sementara itu, Oppo dan Vivo melengkapi lima besar dengan masing-masing 14 persen dan 13 persen. Laporan ini tidak hanya menunjukkan siapa pemenangnya, tetapi juga mengungkap strategi berbeda yang dimainkan oleh para raksasa teknologi ini untuk merebut hati konsumen Indonesia.

Daftar 5 Merek HP Terlaris di Indonesia (Q2 2025). Berikut adalah peringkat terbaru berdasarkan data pengiriman dari Canalys:

• Xiaomi: 21 persen
• Transsion (Infinix, Itel, Tecno): 20 persen
• Samsung: 18 persen
• Oppo: 14 persen
• Vivo: 13 persen

Analisis Kemenangan Xiaomi: Bukan Sekadar Perang Harga

Keberhasilan Xiaomi kembali merebut posisi teratas di Asia Tenggara untuk pertama kalinya sejak Q2 2021 didorong oleh strategi yang jauh lebih matang daripada sekadar menawarkan harga murah. Analis Canalys menyoroti beberapa faktor kunci.

"Kinerja Xiaomi di Q2 2025 didorong oleh ekspansi kanal langsung ke konsumen dan operator, yang menciptakan fondasi yang kokoh untuk meningkatkan skala sub-mereknya; pengiriman POCO meningkat lebih dari dua kali lipat, sementara seri premium Xiaomi 15 tumbuh 54 persen year-on-year, sebuah tonggak sejarah bagi merek yang telah lama dianggap sebagai flagship berbiaya rendah," ujar Manajer Riset Le Xuan Chiew di Canalys.

Secara internal, Xiaomi mengklaim keberhasilan ini berkat portofolio produk yang kuat di setiap segmen.

Xiaomi 15 Series dengan kolaborasi Leica menyerang segmen premium, POCO F7 Series menyasar para gamer, dan Redmi 13X mendominasi segmen entry-level dengan value for money yang tinggi.

Strategi Berbeda Samsung: Menjauh dari Perang Volume

Baca Juga: Viral, Ada Benteng Takeshi di Perayaan HUT RI ke-80

Meski turun ke posisi ketiga, Samsung tampaknya sedang memainkan permainan yang berbeda.

Mereka tidak lagi semata-mata mengejar volume penjualan, melainkan fokus pada profitabilitas dan segmen premium.

Canalys mencatat bahwa Samsung secara cerdas memperkuat posisinya di luar pasar ritel tradisional.

"Samsung juga memperkuat diversifikasi kanal dan posisi premium dengan memperluas strategi enterprise-nya, sebuah keunggulan yang berakar pada reputasi mereka sebagai mitra tepercaya bagi perusahaan besar dan sektor pemerintahan," kata Chiew.

"Hal ini mencerminkan fokus Samsung yang semakin besar pada integrasi vertikal dan keterlibatan B2B, yang membedakannya dari para pesaing sekaligus mendukung ASP (Average Selling Price) yang lebih tinggi," imbuhnya.

Ini menandakan Samsung sedang membangun benteng di pasar korporat dan pemerintahan, sebuah arena yang lebih sulit ditembus oleh para pesaingnya yang berfokus pada konsumen ritel.

Wentao Zhao, Country Director Xiaomi Indonesia, menegaskan bahwa pemahaman mendalam terhadap konsumen tetap menjadi kunci utama.

“Setiap langkah kami, mulai dari inovasi teknologi, peluncuran produk, hingga perkuatan layanan purna jual, selalu berlandaskan pada pemahaman mendalam akan kebutuhan konsumen. Inilah yang membuat produk dan inovasi kami tetap relevan dan dipercaya."