Deretan Gunung Berapi yang Bisa Ditemukan di Tata Surya

Tak cuma di Bumi, gunung berapi bisa ditemukan di planet lain.

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 02 Mei 2021 | 17:30 WIB
Ilustrasi gunung api. (pixabay/Rufus2601)

Ilustrasi gunung api. (pixabay/Rufus2601)

Hitekno.com - Tak hanya di Bumi, gunung berapi ternyata juga bisa ditemukan di planet lain bahkan di bulannya. 

Dilansir dari Live Science, Minggu (2/5/2021), berikut ini lima gunung berapi luar biasa yang ditemukan para ahli di tata surya:

1. Doom Mons, Titan

Baca Juga: 5 Platform untuk Beli Diamonds Mobile Legends, Simak Rekomendasinya!

Doom Mons merupakan titik tertinggi dari pegunungan di belahan selatan di bulan terbesar Saturnus, Titan.

Gunung berapi ini diperkirakan tumbuh melalui kriovolkanisme, lelehan air dan es metana yang erus mengalir dari retakan di kerak bulan.

Mohini Fluctus, aliran berbentuk lobus setidaknya sepanjang 200 km, muncul dari gunung dan meluas ke timur laut.

Baca Juga: Apple Tengah Uji Coba Siri untuk Mengenali Suara Penipu

Gunung berapi di tata surya, Doom Mons. [NASA]
Gunung berapi di tata surya, Doom Mons. [NASA]

Sama seperti semua area di seluruh permukaan Titan, Doom Mons terus-menerus dihujani oleh berbagai elemen atmosfer bulan yang berwarna oranye, termasuk partikel angin, hujan, dan salju yang terdiri dari metana dan etana cair, serta kabut hidrokarbon.

Akibat paparan tersebut, struktur gunung berapi terus berubah dan erosi angin yang terjadi juga berperan dalam membatasi ketinggian puncaknya.

Saat Titan mengorbit di dekat Saturnus, gaya pasang surut yang ditimbulkannya kemungkinan besar bertanggung jawab atas panas internal yang menggerakkan Foom Mons.

Baca Juga: Peduli Pendidikan, Realme Bagikan Realme C20 Lewat SOS Childrens Villages

2. Loki, Io

Io merupakan bulan terbesar keempat di tata surya yang memiliki kepadatan tertinggi dan jumlah air terendah dari semua objek astronomi yang diketahui di tata surya.

Bulan ketiga terbesar dari empat bulan Galilea di Jupiter itu memiliki lebih dari 400 gunung berapi aktif, menjadikannya dunia geologis paling kejam di tata surya.

Baca Juga: Terdeteksi Gas Vulkanik di Bulan Jupiter, Ada Gunung Berapi di Sana?

Permukaannya yang dinamis didorong oleh tarikan dan tekanan gravitasi yang menciptakan tonjolan pasang surut batu setinggi lebih dari 10 meter.

Loki adalah gunung berapi dengan semburan asap terbesar di Io. Itu memiliki danau vulkanik selebar 200 km yang meletus secara berkala, kira-kira setiap 540 hari Bumi.

Letusan tersebut melepaskan semburan setinggi 400 km yang mendistribusikan belerang dan belerang dioksida secara luas ke seluruh area permukaan.

3. Marius Hills, Bulan

Gunung berapi di tata surya, Marius Hills. [NASA]
Gunung berapi di tata surya, Marius Hills. [NASA]

Marius Hills adalah bidang kubah vulkanik terbesar di Bulan milik Bumi dengan kubah setinggi 500 m.

Wilayah ini juga menampung Marius Hills Hole, sebuah bukaan lebar yang menyediakan jendela setinggi 80 m ke dalam tabung lava kuno.

Beberapa ahli menganggap lubang tersebut berpotensi sebagai lokasi pangkalan Bulan di masa depan.

Meskipun aktivitas vulkanisme di Marius Hills sudah lama hilang, ada beberapa tempat di permukaan Bulan di mana aktivitas vulkanisme bisa terjadi dalam beberapa ratus juta tahun terakhir.

Jika hal tersebut bisa dibuktikan, tidak menutup kemungkinan jika manusia akan melihat letusan gunung berapi di Bulan dalam waktu dekat.

4. Olympus Mons, Mars

Olympus Mons di Mars merupakan gunung berapi terbesar di tata surya. Gunung ini dibentuk oleh gelombang magma yang muncul di kolom.

Jika Mars memiliki lempeng tektonik seperti di Bumi, getaran berturut-turut dari gumpalan semacam itu akan menciptakan rantai pulau seperti Hawaii saat lempeng bergerak di atas kolom yang sangat panas ini.

Namun, Mars tidak memiliki proses seperti itu. Akibatnya, selama miliaran tahun kolom Olympus Mons telah menghasilkan aliran lava yang relatif lembut dari satu tempat, masing-masing mengalir keluar dari tempat terakhir.

Aliran lava termuda di sisi barat laut Olympus Mons diprediksi berusia 2 juta tahun. Ini sangat muda dan menunjukkan bahwa gunung tersebut kemungkinan masih aktif.

Gunung berapi di tata surya, Olympus Mons. [NASA]
Gunung berapi di tata surya, Olympus Mons. [NASA]

5. Ahuna Mons, Ceres

Vulkanisme dapat ditemukan di dalam sabuk asteroid di tata surya, seperti Ceres.

Ceres adalah planet katai terkecil yang pernah ditemukan dan objek terbesar di sabuk asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.

Ceres memiliki fitur yang disebut Ahuna Mons, sebuah gunung persegi panjang sepanjang 17 km. Karena tidak ada tanda-tanda lempeng tektonik di Ceres, asal muasal Ahuna Mons dikaitkan pada upwelling (naiknya magma atau cairan lainnya) di bawah keras.

Menurut penelitian, magma ini mengandung banyak material batuan yang tersuspensi dan Ahuna Mons telah diberi label sebagai gunung lumpur.

Simulasi memprediksi adanya gunung ini tumbuh oleh plume yang memanjang dari mantel ke kubah atasnya, meningkatkan kemungkinan bahwa mantel Ceres masih aktif berputar. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak