David Gadgetin menjadikan Samsung Galaxy Z Fold7 sebagai daily driver. [YouTube Gadgetin]
Hitekno.com - Salah satunya terjadi baru-baru ini, David Gadgetin, salah satu reviewer teknologi paling berpengaruh di Indonesia, secara terbuka menjadikan Samsung Galaxy Z Fold7 sebagai daily driver atau ponsel utama untuk kebutuhan hariannya.
Keputusan David Gadgetin menjadikan Samsung Galaxy Z Fold7 sebagai daily driver bukan sekadar preferensi pribadi, melainkan sebuah validasi kuat bahwa smartphone lipat telah mencapai titik kematangan yang membuatnya siap menggantikan ponsel konvensional, bahkan untuk pengguna paling menuntut sekalipun.
David Gadgetin dalam chanel YouTubenya memberitahui dirinya menjadikan Samsung Galaxy Z Fold7 sebagai daily driver seolah mengirimkan sinyal era di mana ponsel lipat dianggap sebagai perangkat sekunder yang rapuh dan penuh kompromi telah berakhir.
Ketika seorang reviewer yang tangannya telah memegang ratusan model smartphone terbaik akhirnya memilih sebuah foldable sebagai andalan utamanya, ini adalah bukti nyata teknologi telah berevolusi menjadi solusi praktis dan superior.
Bukan Lagi Mainan, Tapi Alat Produktivitas Tertinggi
Apa yang mendorong keputusan besar ini? Jawabannya terletak pada evolusi Galaxy Z Fold7 yang kini bukan lagi sekadar perangkat pamer teknologi, melainkan sebuah alat produktivitas tertinggi dalam satu genggaman.
Kemampuan membuka layar besar secara instan mengubah cara kerja multitasking secara fundamental. Bagi seorang kreator konten seperti David, efisiensi adalah segalanya.
Bayangkan kemampuan untuk membuka tiga aplikasi sekaligus dalam satu layar, membalas email di satu jendela, mencari referensi video di jendela kedua, dan mencatat ide skrip dengan S Pen di jendela ketiga.
Alur kerja yang sebelumnya membutuhkan laptop atau tablet, kini bisa dilakukan dengan mulus di perangkat yang muat di saku.
Layar utama yang luas juga memberikan pengalaman imersif yang tak tertandingi untuk meninjau hasil video, mengedit foto, atau sekadar menikmati konten hiburan di sela-sela kesibukan.
Baca Juga: Siap Debut, Redmi Note 15 Pro Bawa Peningkatan Volume 400 Persen
Menjawab Keraguan Masa Lalu: Durabilitas yang Semakin Matang
Salah satu tembok penghalang terbesar adopsi ponsel lipat adalah keraguan akan durabilitasnya. Namun, dari generasi ke generasi, Samsung terus melakukan penyempurnaan yang signifikan.
Galaxy Z Fold7 diyakini hadir dengan teknologi engsel (hinge) yang lebih kokoh, membuatnya terasa lebih solid saat dibuka-tutup ribuan kali.
Bekas lipatan (crease) di tengah layar, yang dulu menjadi "cela" visual, kini semakin tersamarkan hingga ke titik di mana ia tidak lagi mengganggu pengalaman visual sehari-hari.
Ditambah lagi dengan bodi yang semakin ramping dan ringan, serta ketahanan air yang menjadi standar, Z Fold7 berhasil mematahkan stigma sebagai ponsel rapuh.
Ia kini adalah perangkat yang tangguh dan siap diajak "berperang" dalam rutinitas harian yang padat.
Efek "David Gadgetin": Validasi untuk Konsumen
Keputusan seorang reviewer sekaliber David Gadgetin memiliki dampak besar pada persepsi pasar. Ini adalah sebuah "lampu hijau" bagi para konsumen yang selama ini ragu untuk beralih ke form factor lipat.
Jika seorang profesional yang menguji perangkat hingga ke batas kemampuannya saja sudah percaya untuk menjadikannya andalan utama, maka keraguan konsumen awam mengenai kepraktisan dan keandalannya menjadi berkurang secara signifikan.
Langkah ini secara efektif mengubah citra Galaxy Z Fold dari "ponsel masa depan yang menarik" menjadi "ponsel masa kini yang superior".
Ini adalah bukti bahwa inovasi yang ditawarkan—seperti produktivitas layaknya tablet dan portabilitas sebuah smartphone kini benar-benar memberikan nilai tambah yang nyata dalam penggunaan sehari-hari, bukan lagi sekadar gimmick.