Terdeteksi Gas Vulkanik di Bulan Jupiter, Ada Gunung Berapi di Sana?

Selain Bumi, bulan ini diyakini satu-satunya tempat di tata surya dengan gunung berapi yang meletus dan lahar panas.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 09 April 2021 | 19:30 WIB
Planet Jupiter. (NASA)

Planet Jupiter. (NASA)

Hitekno.com - Io, bulan milik planet Jupiter ini disebut-sebut sebagai terbesar keempat di tata surya. Yang ternyata di bulan Jupiter ini masih menyimpan banyak misteri.

Paling baru, para ilmuwan mendeteksi adanya gas vulkanik di Io yang terdiri dari aseton, disulfur monoksida, dan karbon monoksida.

Para ilmuwan India telah meneliti atmosfer bulan Jupiter bernama Io hingga berhasil mendeteksi adanya gas vulkanik di sana..

Baca Juga: Jupiter dan Saturnus Lakukan "Pendekatan", Astronom Sebut Fenomena Langka

Io merupakan bulan terbesar dari empat bulan Galilea di Jupiter dan sekaligus bulan terbesar keempat di tata surya.

Selain Bumi, Io adalah satu-satunya tempat di tata surya dengan gunung berapi yang meletus dan lahar panas.

Planet Jupiter. (NASA)
Planet Jupiter. (NASA)

Satelit alami itu memiliki lebih dari 400 gunung berapi aktif yang disebabkan pemanasan pasang surut, akibat gaya gravitasi dari Jupiter dan bulan-bulan Jovian lainnya.

Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa NASA Berhasil Menangkap Semburan Listrik di Jupiter

Warna bulan yang didominasi oleh kuning, putih, oranye, dan merah tersebut dihasilkan oleh embun beku belerang dioksida di permukaannya, unsur belerang, dan berbagai alotrop belerang.

"Atmosfer Io yang tipis terutama terdiri dari berbagai zat yang mudah menguap seperti sulfur dioksida, sulfur monoksida, natrium klorida, dan jumlah air yang sedikit," kata Arijit Manna dari Midnapore City College, dikutip dari Sci-News, Jumat (9/4/2021).

Dalam penelitian yang dipublikasikan di server pracetak ArXiv.org pada 31 Maret, para astronom menganalisis data interferometri resolusi tinggi yang dikumpulkan oleh teleskop radio Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array (ALMA).

Baca Juga: NASA Bagikan Potret Terbaru Jupiter, Cantik dan Berwarna Pastel

Tim ilmuwan berhasil mengidentifikasi garis emisi aseton, disulfur monoksida, dan garis absorpsional karbon monoksida.

Teleskop radio Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array (ALMA). [almaobservatory]
Teleskop radio Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array (ALMA). [almaobservatory]

"Mekanisme pembentukan aseton di atmosfer vulkanik Io sama sekali tidak diketahui, tetapi deteksi spektroskopi menyiratkan bahwa sejumlah besar senyawa metana mungkin ada," tulis para ahli.

Gas karbon monoksida sendiri terbentuk dengan fotolisis aseton, sedangkan disulfur monoksida dibentuk oleh penguraian sulfur monoksida dengan metode disproporsionasi.

Baca Juga: Terbesar di Tata Surya, Ilmuwan Temukan Bekas Benturan pada Bulan Jupiter

Gas yang terdeteksi di atmosfer vulkanik Io masih membutuhkan penelitian lanjut lebih komprehensif dan pemeriksaan ulang, untuk memastikan apakah gas-gas tersebut tersusun berdampingan di posisi atmosfer yang sama.

Itulah hasil temuan para ilmuwan India yang mendeteksi adanya gas vulkanik yang ada di atmosfer bulan Jupiter bernama Io. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait

TERKINI

Hyundai Motor Group telah mendirikan Hyundai Energy Indonesia untuk mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait.
sains | 10:06 WIB
Setelah sanksi AS dilayangkan ke China, serangan balik ini membuat Negeri Paman SAM berang.
sains | 16:16 WIB
Misi menjelajahi sabuk asteroid ini merupakan proyek ilmiah nasional yang besar. Apa tujuannya?
sains | 12:47 WIB
Tingkat oksigen di kedalaman laut menurun, biota Samudra Antartika terancam.
sains | 16:58 WIB
Upaya Washington untuk mengisolasi China dari pemasoknya sudah lama diantisipasi oleh Beijing, industri tetap jalan.
sains | 16:31 WIB
Ingin "ngobrol" sama kucing? Simak dulu hasil penelitian dari para ilmuwan berikut ini.
sains | 15:06 WIB
Akankah keduanya akan meracik chipset canggih untuk smartphone? Tampaknya bukan. Lantas apa yang mau digarap bareng?
sains | 14:34 WIB
Proyek chip yang dipasang di otak manusia sudah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat.
sains | 18:58 WIB
Tidak semua orang sering jadi incaran nyamuk, ternyata ini sebabnya.
sains | 14:41 WIB
Gerak semu matahari terdiri dari 2 jenis, yaitu gerak semu harian dan gerak semu tahunan, begini rinciannya.
sains | 19:02 WIB
Studi ini menemukan bahwa semakin tinggi usia smartphone pertama, semakin baik kesehatan mental yang pada orang dewasa muda.
sains | 15:28 WIB
Ada beberapa alasan mengapa China mengadopsi RISC-V. Apa saja?
sains | 13:42 WIB
Indonesia memiliki seabrek peninggalan jaman purba, yang dibuktikan dengan adanya manusia prasejarah. Apa saja jenisnya?
sains | 19:36 WIB
Perbedaan mendasar dalam struktur dan material membuat keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Apa bedanya?
sains | 19:24 WIB
Mata lelah karena HP bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:13 WIB
Nyeri otot setelah olahraga bukanlah hal yang berbahaya, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:04 WIB
Berikut adalah sederet fakta yang perlu kamu tahu tentang rabies, pencinta binatang pantang lengah.
sains | 18:58 WIB
Samsung membuat kemajuan dalam pengembangan baterai solid state, siap hadir di smartphone dan kendaraan listrik.
sains | 17:08 WIB
Tampilkan lebih banyak