5 Teknologi Mencegah Banjir, Sudah Dipakai di Berbagai Negara

Indonesia harus punya untuk mencegah banjir meluap.

Dinar Surya Oktarini
Senin, 22 Februari 2021 | 13:30 WIB
Great wall Louisiana. (YouTube)

Great wall Louisiana. (YouTube)

Hitekno.com - Hujan lebat di beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya membuat banjir menggenangi pemukiman warga dan beberapa ruas jalan. Berbagai negara lainnya sudah menemukan teknologi untuk menghindari luapan banjir masuk ke pemukiman warga. 

Teknologi ini diciptakan untuk mengatasi dan mencegah banjir terjadi sehingga tak sampai melumpuhkan aktivitas masyarakat.

Beberapa negara sudah mengaplikasikan teknologi ini, contohnya seperti Jepang, Austria hingga Swedia.

Baca Juga: Kondisi Magic Com Ini Bikin Shock, Netizen: Peninggalan Zaman Majapahit

Agar tak terjadi kembali, yuk simak deretan teknologi dari berbagai negara untuk mengatasi banjir.

1. Great Wall of Louisiana

Great wall Louisiana. (YouTube)
Great wall Louisiana. (YouTube)

Great Wall of Louisana atau tembok raksasa Louisiana ini merupakan salah satu teknologi anti banjir yang digunakan menghalau banjir dan gelombang badai di New Orleans, Amerika Serikat.

Baca Juga: Luminaire Terancam Tidak Ikut MPL Season 7, EVOS Wannn: Doain Aja

Dibangun usai badai Katrina yang menghantam tahun 2005 lalu, tembok ini dibangun sepanjang 2,8 km dan memiliki tinggi 8 meter.

Tembok raksasa ini dilengkapi dengan pelabuhan, terowongan dan pompa terbesar di dunia.

2. Tubewall

Baca Juga: Hal Kecil di Foto Lawas Paduan Suara Ini Jadi Sorotan, Netizen: Kenapa Sih?

Tubewall, (Amazon)
Tubewall, (Amazon)

Jika Amerika memiliki tembok raksasa, beda lagi dengan Swedia yang memanfaaatkan tabung dari bahan anti bocor yang bisa menggelembung dan tersambung.

Tabung ini dijamin tidak akan bergeser karena berat air dan air banjir akan menekannya ke bawah.

Tabung ini perlu dipompa dahulu sebelum dipakai, namun jika banjir sudah surut Tubewall ini akan dikempeskan dan dapat dilipat.

Baca Juga: Potret Lawas Banjir Jakarta 1872 Jadi Sorotan, Netizen: Pasti Salah Anies

3. G-Cans

G-cans. (Wikipedia/Dddeco)
G-cans. (Wikipedia/Dddeco)

Beda lagi dengan Jepang, teknologi anti banjir dari negeri sakura ini bernama G-Cans atau drainase bawah tanah yang ada di Kasukabe Saitama.

G-Cans sudah dibuat sejak tahun 1992 dan selesai pada tahun 2006. Drainase punya Jepang ini memiliki tangki berbahaan beton setinggi 65 m dan dihubungkan dengan terowogan speanjang 6,4 km di bawah tanah.

Teknologi ini dibangun untuk mencegah luapan sungai atau badai di Jepang.

4. Thames Barrier

 Thames Barrier. (YouTube)
Thames Barrier. (YouTube)

Thames Barrier merupakan teknologi penghalau banjir yang dimiliki London, Inggris sejak tahun 1974 dan selesai tahun 1982.

Teknologi ini memiliki 10 gerbang baja yang masing-masing seberat 3,3 ton yang bisa tertutup dan terbuka.

Thames Barrier ini terbentang di Sungai Thames sepanjang 520 m dan melindungi kota London saat banjir.

5. Dinding Anti Banjir

 Dinding Anti Banjir. (YouTube)
Dinding Anti Banjir. (YouTube)

Pemerintah kota Grein, Austria membangun teknologi anti banjir berupa dinding yang bisa dibongkar pasang lho.

Teknologi berupa dinding dengan ketinggian 3,6 meter yang mengarahkan luapan air dari sungai Danube.

Pemerintah membangun dinding tersebut di pinggiran sungai agar air tak meluap ke pemukiman dan akan dilepas kembali apabila sungai sudah kembali normal.

Berikut deretan teknologi yang bisa mencegah banjir yang berada di beberapa negara, menurut kamu teknologi mana yang cocok diterapkan di Indonesia?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak