Ilustrasi - Wireless Charging. (.ist)
Hitekno.com - Wireless charging atau pengisian daya nirkabel semakin populer karena memberikan kenyamanan dalam mengisi daya tanpa perlu menggunakan kabel.
Cara kerja teknologi ini adalah dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik yang memindahkan energi dari charger ke smartphone melalui medan magnet.
Ketika perangkat diletakkan di atas pad pengisian, energi listrik akan dikonversi menjadi gelombang elektromagnetik lalu diterima kembali oleh kumparan di dalam ponsel.
Selanjutnya energi tersebut diubah menjadi listrik untuk mengisi baterai, sehingga proses pengisian tetap bisa dilakukan tanpa sambungan kabel langsung.
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah metode ini benar-benar aman untuk baterai smartphone dalam jangka panjang.
Sebenarnya wireless charging telah melalui berbagai uji coba dan dinyatakan aman selama digunakan dengan charger resmi yang sesuai standar.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan karena pengisian nirkabel cenderung menghasilkan panas lebih tinggi dibandingkan kabel biasa.
Panas berlebih inilah yang dapat memengaruhi kesehatan baterai jika terjadi terus-menerus dalam jangka panjang.
Produsen smartphone biasanya sudah membekali perangkat dengan sistem manajemen daya yang mampu mengatur suhu agar tetap stabil saat mengisi daya.
Meski begitu, pengguna tetap disarankan untuk tidak menutupi ponsel dengan casing tebal saat menggunakan wireless charging karena dapat memicu suhu lebih tinggi.
Baca Juga: Cara Menggunakan Tablet sebagai Layar Kedua Laptop dengan Mudah
Dari sisi kecepatan, wireless charging umumnya lebih lambat dibandingkan pengisian kabel terutama jika menggunakan charger dengan daya rendah.
Beberapa teknologi terbaru memang sudah mendukung fast wireless charging dengan daya yang lebih besar, tetapi tetap menghasilkan panas lebih banyak.
Untuk menjaga keawetan baterai, sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan wireless charging sebagai metode utama pengisian.
Mengombinasikan pengisian menggunakan kabel dan nirkabel dapat membantu menjaga performa baterai tetap optimal dalam jangka panjang.
Penting juga untuk menggunakan charger dan pad pengisian yang sudah bersertifikat resmi seperti Qi Certified untuk memastikan keamanan.
Menggunakan produk tiruan atau tidak resmi berisiko merusak baterai karena bisa menghasilkan arus listrik yang tidak stabil.
Wireless charging juga tidak disarankan digunakan di permukaan yang mudah panas seperti kasur atau sofa karena berpotensi meningkatkan suhu perangkat.
Banyak ahli menyebutkan bahwa faktor utama yang memengaruhi kesehatan baterai bukan hanya metode pengisian, tetapi juga kebiasaan pengguna dalam merawat baterai.
Contohnya menghindari pengisian daya hingga 100% terlalu sering, tidak membiarkan baterai benar-benar habis, serta menjaga suhu perangkat tetap normal.
Kesimpulannya, wireless charging aman digunakan untuk baterai smartphone asalkan dilakukan dengan perangkat yang sesuai standar dan digunakan dengan bijak.