Misi Tianwen-1 China Pamerkan Potret Planet Mars Terbaru

Sebelum lebih dekat dengan Mars, misi ini mengirimkan potret terbaru dari Planet Merah ini.

Agung Pratnyawan
Selasa, 09 Februari 2021 | 08:30 WIB
Potret Planet Mars yang didapatkan misi China. (CNSA)

Potret Planet Mars yang didapatkan misi China. (CNSA)

Hitekno.com - Tak hanya Amerika Serikat dengan NASA yang punya misi penjelajahan di Mars, namun China juga tengah meneliti Planet Merah tersebut. Bahkan misinya telah berhasil mengirimkan potret terbaru.

Misi pesawat luar angkasa Tianwen-1 milik China baru saja mengirimkan foto pertama yang mereka kalukan dalam mendekati Mars.

Potret ini dirilis saat melakukan misi pendekatan terakhirnya sebelum wahana antariksa itu memasuki orbit di sekitar Planet Merah dalam waktu kurang dari beberapa hari.

Baca Juga: Bikin Gemas, Potret Kawah di Mars Ini Berbentuk Wajah Bahagia

Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) merilis gambar tersebut pada 5 Februari, menunjukkan bahwa kamera resolusi tinggi di Tianwen-1 berfungsi dengan baik.

Menurut CNSA, gambar skala abu-abu itu ditangkap pada jarak 2,2 juta kilometer dari Mars.

Versi berlabel dari gambar menunjukkan lokasi fitur penting di Planet Merah, mencakup Acidalia Planitia, Chryse Planitia, Meridiani Planum, Kawah Schiaparelli, dan Valles Marineris.

Baca Juga: 3.000 Hari Jelajahi Mars, Robot Curiosity Kirim Foto Ekstrem

Misi Tianwen-1 yang merupakan gabungan pengorbit dan penjelajah itu diharapkan memasuki orbit Mars pada 10 Februari.

Foto selfie Tianwen-1, pesawaat antariksa China yang sedang dalam perjalanan menuju Mars. [Dok CNSA]
Foto selfie Tianwen-1, pesawaat antariksa China yang sedang dalam perjalanan menuju Mars. [Dok CNSA]

Pesawat luar angkasa seberat lima ton itu akan membakar mesinnya untuk memperlambat kendaraan agar dapat ditangkap oleh tarikan gravitasi Mars.

CNSA juga menyatakan bahwa Tianwen-1 menyelesaikan manuver koreksi lintasan keempat pada 5 Februari untuk memastikan pesawat luar angkasa berada di jalur memasuki orbit Mars.

Baca Juga: Buka Lowongan Kerja di Mars, Elon Musk Tuai Kritikan

Wahana itu sebelumnya telah menempuh jarak 465 juta kilometer, selama 197 hari di luar angkasa dan berada sekitar 184 juta kilometer dari Bumi, saat manuver koreksi lintasan dilakukan. CNSA mengonfirmasi semua sistem pesawat dalam kondisi kerja yang baik.

Dengan jaraknya yang jauh antara Bumi dan Mars membuat terjadinya penundaan komunikasi sekitar 10 menit. Dengan kata lain, Tianwen-1 harus menjalankan perintah untuk memulai pengereman sendiri, dengan instruksi yang dikirim sebelumnya dari Pusat Kontrol Dirgantara Beijing.

Setelah memasuki orbit, Tianwen-1 akan mulai mempersiapkan upaya pendaratan penjelajah misi.

Baca Juga: Butuh Tambahan Dana, NASA dan Eropa Ingin Ambil Sampel Mars

Pengorbit akan mulai mencitrakan calon lokasi pendaratan utama di dalam cekungan besar Utopia Planitia untuk upaya pendaratan sekitar Mei.

Dilansir dari Space.com, Senin (8/2/2021), China saat ini mengadakan 40 hari pemungutan suara publik untuk memilih nama penjelajah Mars tersebut. Tiga nama populer akan dikirim panitia untuk pemilihan akhir.

Penampakan Mars dengan Tianwen-1. [CNSA]
Penampakan Mars dengan Tianwen-1. [CNSA]

Jika rencana berjalan mulus, penjelajah bertenaga surya itu akan menyelidiki karakteristik tanah permukaan dan potensi distribusi air-es dengan instrumen Subsurface Exploration Radar.

Penjelajah juga dibekali dengan kamera panorama dan multispektral serta instrumen untuk menganalisis komposisi batuan.

Sementara itu, pengorbit Tianwen-1 akan mempelajari permukaan Planet Merah dengan kamera beresolusi menengah dan tinggi serta radar pendengar.

Tak hanya itu, pengorbit juga akan melakukan deteksi lain dengan magnetometer dan detektor partikel.

Tianwen-1 diluncurkan pada Juli 2020 dan akan tiba di Mars sehari setelah misi Hope Uni Emirat Arab yang tiba pada 9 Februari dan seminggu sebelum misi penjelajah Perseverance NASA.

Itulah potret terbaru dari Planet Mars yang didapatkan misi Tianwen-1, selanjutnya akan melakukan pengamatan lebih jauh Planet Merah tersebut. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak