Harus Tahu, Ini 7 Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia

Jenis manusia purba apa saja yang ditemukan di Indonesia?

Agung Pratnyawan
Selasa, 08 Desember 2020 | 06:00 WIB
Pithecanthropus Mojokertensis. (Wikimedia Commons)

Pithecanthropus Mojokertensis. (Wikimedia Commons)

Hitekno.com - Manusia purba dikenal sebagai makhluk nomaden atau pindah-pindah tempatnya tinggal pada ribuan tahun bahkan sampai jutaan tahun lalu di permukaan bumi. Termasuk Indonesia pernah jadi tempat hidup di masa silam.

Selain itu, Manusia purba juga memiliki banyak suku dan ras juga hidup nomaden atau berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain.

Di Indonesia, terdapat sejumlah penemuan fosil manusia purba yang tercatat dalam sejarah. Adapun lokasi penemuan fosil tersebut tersebar di berbagai daerah, seperti di Trinil, Solo, hingga Flores.

Baca Juga: Ditemukan! Fosil Manusia Purba Tertua Ternyata Batita

Penasaran dengan jenis manusia purba apa saja yang ditemukan di Indonesia? Berikut ulasan tentang jenis manusia purba selengkapnya.

1.    Meganthropus Paleojavanicus

Fosil jenis manusia purba Meganthropus ditemukan oleh von Koeningswald di Sangiran pada 1936 dan 1941. Saat itu, Koenigswald menemukan fosil rahang manusia berukuran besar. Berdasarkan rekonstruksi, para peneliti kemudian menamakannya Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia raksasa dari Jawa.

Baca Juga: Baru Ditemukan, Manusia Purba Ini Mampu Bertahan Dalam Cuaca Ekstrem

Manusia purba ini diperkirakan hidup di zaman Pleistosen awal dengan mengumpulkan makanan berupa tumbuh-tumbuhan sebagai cara bertahan hidup.

2.    Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Mojokerto. Manusia purba ini memiliki badan tegap dengan tinggi 165 – 180 cm. Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis adalah tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis. Adapun isi tengkorak Pithecanthropus Mojokertensis diperkirakan antara 750 – 1300 cc.

Baca Juga: 14 Ribu Tahun Lalu Manusia Purba Merangkak dan Tinggal di Gua, Ini Buktinya

3.    Pithecanthropus Erectus

Jenis manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890 di dekat Trinil, sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan saat itu berupa bagian atas tengkorak, tulang rahang, dan tulang kaki.

Pithecanthropus Erectus memiliki tinggi badan sekitar 160 – 180 cm. Pada bagian belakang kepala, Pithecanthropus Erectus mempunyai bentuk yang lebih menonjol. Manusia purba ini mempunyai volume otak sekitar 900 cc dengan bentuk wajah yang hampir menyerupai monyet.

Baca Juga: Manusia Purba Punya Perilaku Kanibal, Ternyata Ini Penyebabnya

ilustrasi Jenis Manusia Purba - Gambar model wajah manusia purba Homo erectus atau Manusia Jawa (Shutterstock).
ilustrasi Jenis Manusia Purba - Gambar model wajah manusia purba Homo erectus atau Manusia Jawa (Shutterstock).

4.    Pithecanthropus Soloensis

Fosil Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar di Ngandong dan Sangiran. Tepatnya di tepi Bengawan Solo antara 1931 – 1933. Adapun fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan tulang kering. Pithecanthropus Soloensis memiliki hidung lebar, tulang kening menonjol dan tebal, dan tinggi sekitar 165 hingga 180 cm.

5.    Homo Wajakensis

Homo Wajakensis ditemukan oleh B.D. van Rietschoten pada 1889 di dekat Tulungagung, Jawa Timur. Fosil Homo Wajakensis yang ditemukan berupa tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas leher. Homo Wajakensis memiliki volume otak 1.630 cc dengan muka datar dan lebar serta tinggi badan sekitar 130 – 210 cm.

6.    Homo Soloensis

Homo Soloensis ditemukan oleh Weidenreich dan Koenigswald pada 1931. Adapun temuan Homo Soloensis berupa tengkorak dan dari volume otaknya, diperkirakan manusia jenis ini lebih maju dari Pithecanthropus. Homo Soloensis memiliki volume otak 1.000 hingga 1.300 cc dengan tinggi badan sekitar 130 – 210 cm dengan tubuh tegap.

7.    Homo Floresiensis

Homo Floresiensis ditemukan di Gua Liang Bua, Flores oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood bersama-sama dengan tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada 2003 lalu. 

Homo Floresiensis diperkirakan hidup sekitar 30.000 – 18.000 tahun yang lalu dan telah mampu membuat peralatan dari batu dan memasak dengan api. Karena ukurannya tubuhnya yang kecil, yaitu sekitar 1 meter, Homo Floresiensis kerap disebut sebagai hobbit atau manusia kerdil.

Itulah tujuh jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, lengkap beserta ciri-cirinya. (Suara.com/ Theresia Simbolon).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak