Kumpulkan Batuan Bulan, Misi Luar Angkasa China Siap Mendarat di Bulan

Misi Chang'e 5 akan menjalani tugasnya di permukaan Bulan sekitar 23 hari untuk mengumpulkan sampel batuan.

Agung Pratnyawan
Rabu, 02 Desember 2020 | 08:00 WIB
Chang'e 4 difoto Yutu 2 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).

Chang'e 4 difoto Yutu 2 saat berada di bulan. (CNSA/CLEP).

Hitekno.com - Chang'e 5, misi eksplorasi luar angkasa China yang diluncurkan 23 November kemarin, tengah bersiap untuk melakukan pedaratan di Bulan.

Misi ini diluncurkan dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, dengan bantuan roket Long March 5.

Dalam misi tersebut bertujuan untuk mengumpulkan sampel murni Bulan kembali ke Bumi, pada pertengahan Desember. Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sejak misi Luna 24 Uni Soviet pada 1976.

Baca Juga: Terakhir di Tahun 2020, Berikut 3 Fakta Unik Gerhana Bulan Malam Ini

Menurut laporan terbaru kantor berita Xinhua, Chang'e 5 telah mencapai orbit Bulan pada 28 November dan telah melakukan pemisahan pendarat serta kendaraan pengembalian sampel pada 29 November.

Kini misi luar angkasa China tersebut telah siap untuk melakukan pendaratan di permukaan Bulan.

Chang'e-5. [NASA]
Chang'e-5. [NASA]

Misi tersebut terdiri dari empat modul, yaitu pendarat, kendaraan pendaki di permukaan Bulan, modul pengorbit, dan kendaraan pengembalian sampel.

Baca Juga: Kumpulkan Sampel Bulan, China Luncurkan Misi Chang'e 5

Misi Chang'e 5 akan mendarat di daerah Mons Rumker dari dataran vulkanik besar Oceanus Procellarum, bagian yang telah dieksplorasi oleh sejumlah misi permukaan Bulan lainnya, termasuk Apollo 12 NASA pada tahun 1969.

"Pesawat ruang angkasa itu bekerja dengan baik dan komunikasi dengan kontrol darat normal," kata pejabat Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA), seperti dikutip Space.com, Selasa (1/12/2020).

Modul pengorbit dan kendaraan pengembalian sampel akan terus mengelilingi Bulan, sementara pendarat dan kendaraan pendaki akan menuju permukaan Bulan.

Baca Juga: Kapan Gerhana Bulan Terakhir 2020 Terjadi? Jangan Sampai Terlewatkan

Menurut pejabat CNSA, misi Chang'e 5 diperkirakan akan berlangsung sekitar 23 hari. Cukup singkat, mengingat pendarat Chang'e 5 bertenaga surya dan harus mengumpulkan sampel.

Wahana antariksa Cina, Chang'e-4. [Shutterstock]
Wahana antariksa Cina, Chang'e-4. [Shutterstock]

Jika semuanya berjalan lancar, misi akan mengumpulkan sekitar 2 kilogram batu Bulan, termasuk sampel dari kedalaman sekitar 2 meter.

Selama dua minggu, sampel akan dimasukkan ke dalam kendaraan pendaki yang akan meluncur dari permukaan dan bertemu dengan modul pengorbit. Sampel Bulan kemudian akan disimpan di kendaraan pengembalian sampel tersebut.

Baca Juga: 2021 Mendatang, NASA Akan Kirim Abu Kremasi Manusia ke Bulan

China saat ini sudah memiliki tiga pesawat luar angkasa aktif di permukaan Bulan yang mencakup pendarat Chang'e 3, pendarat Chang'e 4, dan penjelajah Yutu 2. Semua misi ini adalah bagian dari program eksplorasi Bulan yang ambisius di China.

Misi Chang'e 5 sendiri adalah upaya pertama China dalam misi pengembalian sampel. Jika berhasil, sampel batuan Bulan akan dikembalikan ke China pada pertengahan Desember.

Itulah misi luar angkasa Chang'e yang diluncurkan China dalam rangka mengumpulkan sampel batuan Bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak