Pemilu AS Berlangsung, Ini Cara Astronot Beri Suara di Luar Angkasa

Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) membagikan cara bagaimana beri suara untuk pemilu.

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 08 November 2020 | 10:00 WIB
Ilustrasi astronot. (unsplash/NASA)

Ilustrasi astronot. (unsplash/NASA)

Hitekno.com - Pemilu di Amerika Serikat tengah berlangsung, semuanya tengah menyumbangkan suaranya, termasuk astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

Salah satu astronot Amerika, Kate Rubins mengungkap bagaimana astronot memilih dari luar angkasa. 

Dalam sesi Q&A NASA tentang peringatan ke-20 perjalanan manusia ke ISS, Rubins menjelaskan proses pemungutan suara tersebut.

Baca Juga: Ramai Video Panas Mirip Gisel, Potret Kamar Ini Justru Jadi Perbincangan

"Ini sebenarnya sangat mirip dengan proses pemungutan suara dengan surat suara absen dari rumah," kata Rubins dalam sebuah video, seperti dikutip Space.com, Jumat (6/11/2020).

Sebelum diluncurkan, Rubins mengisi Federal Postcard Application (FPCA). FPCA mirip dengan aplikasi surat suara absensi yang diisi oleh warga Amerika Serikat tahun ini karena pandemi, tetapi digunakan khusus untuk orang-orang yang berada di luar negeri selama pemilu, meskipun terkadang juga berlaku pada orbit stasiun luar angkasa.

Sebagian besar astronot yang memilih saat berada di luar angkasa, memutuskan untuk memilih sebagai penduduk Texas karena mereka pinhak ke Houston untuk pelatihan, sebelum misi luar angkasa dimulai.

Baca Juga: Erajaya Kembali Hadirkan Kembali iBoxing Week Online 2020

Undang-undang negara bagian tahun 1997 yang disahkan di Texas, mengizinkan pemungutan suara resmi dari luar angkasa dengan sistem pemungutan suara absensi, yang ditetapkan bagi astronot untuk memberikan suara dengan alamat "orbit rendah Bumi".

Sebelum astronot dapat memilih, NASA harus menguji apakah surat suara dapat diisi. Panitera daerah mengirimkan tes surat suara ke Johnson Space Center NASA di Houston dan komputer pelatihan stasiun luar angkasa menguji, apakah seseorang dapat mengisi surat suara dan mengirimkannya kembali ke panitera.

Jika surat suara lulus, surat suara asli akan dienkripsi dan dikirim ke astronot di ISS. Panitera juga mengirimkan surat kepercayaan khusus kepada anggota kru pemungutan suara untuk keamanan dalam membuka surat suara.

Baca Juga: Nggak Kalah Romantis, Video Sepasang Kekasih Pacaran di Truk Ini Viral

Astronot kemudian mengisinya secara elektronik dan mengirimkannya kembali melalui email ke petugas wilayah untuk mencatat suara. Petugas juga memiliki kata sandi untuk memastikan bahwa petugas tersebut adalah satu-satunya orang yang dapat membuka email.

Sama seperti aturan di Bumi, pemungutan suara astronot harus dikirimkan sebelum jam 7 malam pada hari pemilihan untuk perhitungan suara.

Meskipun ini bukan bagian resmi dari proses tersebut, Rubins membuat bilik pemungutan suara sendiri di ISS. Ia menutup pintu di area kru dan memasang tanda bertuliskan "Bilik Pemungutan Suara ISS" sebagai formalitas dan memberikan sensasi pemungutan suara lebih nyata.

Baca Juga: Siap Pulang ke Bumi, Astronot Mulai Latihan Pakai Masker di Luar Angkasa

Astronot di ISS ikut pemilu AS 2020. [Twitter]
Astronot di ISS ikut pemilu AS 2020. [Twitter]

"Area ini kecil dan merupakan tempat kami tidur. Ini adalah area pribadi di stasiun luar angkasa dan sepertinya ukurannya tepat untuk tempat pemungutan suara di rumah," kata Rubins.

Ini bukan kali pertama bagi Rubins melakukan pemungutan suara dari luar angkasa. Astronot itu juga berada di ISS selama pemilihan presiden 2016.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak