Klaim Ilmuwan, Asteroid Ini Ungkap Pembentukan Tata Surya

Harga asteroid ini perkiraan 10 kuintiliun dolar AS.

Agung Pratnyawan
Minggu, 01 November 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi asteroid. (pixabay/Buddy_Nath)

Ilustrasi asteroid. (pixabay/Buddy_Nath)

Hitekno.com - Sebuah asteroid di luar angkasa menurut ilmuwan dapat mengungkap misteri pembentukan tata surya. Karena tingginya nilai tersebut, batuan ini dihargai sangat fantastis.

Seperti diwartakan Suara.com (31/10/2020), asteroid dari luar angkasa ini punya potensi tinggi hingga dihargai dengan perkiraan 10 kuintiliun dolar AS.

Potongan berharga dari puing-puing luar angkasa yang mengambang di sabuk asteroid tata surya, antara Mars dan Jupiter ini memiliki diameter sekitar 225 kilometer dan merupakan salah satu objek terbesar di sabuk.

Baca Juga: Sempat Bocor, NASA Akhirnya Berhasil Selamatkan Sampel Asteroid Bennu

Nilai 10 kuintilun sendiri merupakan bilangan yang setara dengan 10 pangkat 18 dan jika diuangkan, perbandingannya 10.000 kali lebih banyak dari ekonomi global 2019.

Alasan mengapa asteroid yang diklasifikasikan sebagai 16 Psyche ini, sangat berharga karena hampir seluruhnya terdiri dari besi dan nikel.

Sebagain besar asteroid umumnya terdiri dari batu atau es dan beberapa di antaranya memiliki tingkat logam yang sedikit. Sementara lainnya hampir seluruhnya terdiri dari bahan yang berharga.

Baca Juga: Waduh, NASA Alami Kebocoran Sampel Asteroid Bennu

Dengan mempelajari asteroid khusus ini, para ahli dapat mengungkap rahasia tata surya dan memberikan kesempatan untuk mempelajari objek yang mirip dengan bagian dalam planet seperti Bumi.

Asteroid termahal, 16 Psyche. [Planetary Science Journal]
Asteroid termahal, 16 Psyche. [Planetary Science Journal]

Tidak seperti kerak dan mantel Bumi yang memiliki komposisi mineral tinggi, inti planet hampir seluruhnya terbuat dari logam, khususnya besi dan nikel.

"Psyche bisa jadi unik karena mungkin saja asteroid itu seluruhnya terbuat dari besi dan nikel," kata Dr. Tracy Becker, ilmuwan planet dari Southwest Research Institute seperti dikutip Independent, Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga: Ambil Sampel, NASA Berhasil Mendarat di Asteroid Bennu

Menurut Dr. Becker, ada kemungkinan bahwa saat protoplanet Psyche terbentuk, objek itu ditabrak oleh objek lain di tata surya dan kehilangan mantel serta keraknya. Psyche dan asteroid lain yang serupa dianggap sebagai blok penyusun tata surya.

Meskipun ada kemungkinan bahwa seluruh permukaan asteroid terbuat dari besi, para ilmuwan meragukan fakta tersebut.

"Kami dapat mengidentifikasi untuk pertama kalinya di asteroid mana pun yang kami anggap sebagai pita serapan ultraviolet oksida besi. Ini adalah indikasi bahwa oksidasi sedang terjadi di asteroid, yang mungkin disebabkan oleh angin Matahari yang menghantam permukaan," tambah Dr. Becker.

Baca Juga: NASA Siap Ungkap Rahasia Asteroid Bennu, Batuan yang Bisa Menabrak Bumi

Ilustrasi asteroid (Shutterstock).
Ilustrasi asteroid (Shutterstock).

Besi telah diamati di permukaan asteroid dengan mengukurnya menggunakan panjang gelombang ultraviolet, tetapi Dr Becker mencatat bahwa sejumlah kecil besi pun dapat mendominasi pengamatan ini.

"Ini adalah sesuatu yang perlu kita pelajari lebih lanjut. Ini bisa menjadi indikasi terekspos di luar angkasa begitu lama. Jenis pencerahan UV ini sering dikaitkan dengan pelapukan ruang angkasa," ucapnya.

Penelitian yang berjudul HST UV Observations of Asteroid (16) Psyche itu telah diterbitkan dalam Planetary Science Journal.

Di sisi lain, NASA sedang bersiap menjelajahi asteroid melalui peluncuran pesawat luar angkasa Psyche pada 2022. Misi ini bertujuan memahami apakah Psyche adalah inti atau materi yang tidak meleleh, serta memetakan topografi asteroid dan menentukan bagaimana pembentukannya dibandingkan dengan Bumi.

Itulah asteroid dari luar angkasa yang diklaim ilmuwan bisa mengungkap misteri pembentukan tata surya. Tak heran jika dihargai sangat fantastis. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak