Sempat Bocor, NASA Akhirnya Berhasil Selamatkan Sampel Asteroid Bennu

Pesawat luar angkasa NASA ini dijadwalkan meninggalkan Bennu pada Maret dan akan tiba di Bumi pada September 2023.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 14:22 WIB
Pesawat luar angkasa OSIRIS-REx. (NASA)

Pesawat luar angkasa OSIRIS-REx. (NASA)

Hitekno.com - NASA menggunakan pesawat antariksa OSIRIS-REx telah berhasil mendarat dan mengambil sample bebatuan dari permuakaan asteroid Bennu pada minggu lalu, kemudian menyegelnya untuk dibawa pulang.

Sampel bebatuan dari asteroid Bennu tersebut akan disimpan dalam pesawat antariksa ini selama tiga tahun perjalanan pulang ke Bumi.

Pesawat antariksa OSIRIS-REx sendiri mulai sampel pada 20 Oktober. Menggunakan lengan robot yang tipis, pesawat antariksa itu mengaduk batu di permukaan dan mendorong beberapa kerikil ke badan pesawat.

Baca Juga: NASA Ungkap Temuan Molekul Aneh di Atmosfer Bulan Saturnus

Namun sayangnya, OSIRIS-REx mengumpulkan bongkahan batuan yang terlalu besar hingga mengganjal penutup di ujung lengan yang seharusnya tertutup rapat. Akibatnya, beberapa sampel yang telah dikumpulkan bocor dan keluar kembali.

Kebocoran itu mengubah rencana tim misi yang awalnya ingin menyimpan sampel lebih banyak. Rencananya, tim akan mengukur momentum kendaraan untuk mengetahui berapa banyak sampel yang berhasil dikumpulkan.

Asteroid Bennu [NASA].
Asteroid Bennu [NASA].

Tetapi para ahli membatalkan rencananya, karena menyebabkan lebih banyak sampel yang bocor. Sebagai gantinya, para ilmuwan memutuskan untuk langsung menyimpan sampel di badan utama pesawat luar angkasa.

Baca Juga: Hasil Pengamatan, NASA Yakin Ada Kandungan Air di Bulan

Proses penyimpanan memakan waktu beberapa hari. Secara keseluruhan, berjalan lancar dan sampel yang dikumpulkan telah diamankan dengan baik dalam OSIRIS-REx.

"Kami mengumumkan bahwa kami telah berhasil menyelesaikan operasi itu," kata Rich Burns, manajer proyek OSIRIS-REx di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, seperti dikutip The Verge pada Jumat (30/10/2020).

Sayangnya, tim tidak mengetahui secara pasti berapa banyak sampel yang disimpan karena harus membatalkan rencana awal. Tetapi para ilmuwan sangat yakin telah mengambil lebih dari yang diharapkan.

Baca Juga: Tampilan SIM Pengendara Dokar Tahun 1983 Viral, Netizen Penasaran Tesnya

Misi OSIRIS-REx menetapkan tujuan setidaknya mengambil 60 gram material asteroid Bennu. Berdasarkan gambar yang diambil dari lengan robot dan kolektor, anggota tim yakin telah mengambil setidaknya 400 gram material.

OSIRIS-REx. [NASA]
OSIRIS-REx. [NASA]

Menurut Dante Lauretta, penyelidik utama misi OSIRIS-REx di Universitas Arizona, gambar-gambar tersebut hanya menunjukkan sekitar 17 persen yang ada di dalam badan pengumpul sampel. Jika 17 persen menampung 400 gram material, maka kemungkinan besar bagian utama OSIRIS-REx menampung lebih dari satu kilogram saat ini.

"Meskipun kami kehilangan sampel karena mylar flap terbuka, kami yakin bahwa kami masih memiliki ratusan gram sampel yang akan kami bawa kembali ke Bumi," ucap Lauretta.

Baca Juga: Waduh, NASA Alami Kebocoran Sampel Asteroid Bennu

OSIRIS-REx dijadwalkan meninggalkan Bennu pada Maret dan akan tiba di Bumi pada September 2023. Sampel tersebut akan diturunkan menggunakan parasut dan diprediksi akan mendarat di gurun Utah.

Itulah upaya NASA dengan pesawat antariksa OSIRIS-REx dalam mengambil sample asteroid Bennu untuk dibawa ke Bumi. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak