Waduh, Internet Starlink Milik Elon Musk Disebut Lebih Lambat dan Mahal

SpaceX menawarkan layanan internet Starlink ke berbagai lokasi.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 08:30 WIB
Ilustrasi satelit Starlink yang akan mengelilingi Bumi dan menyediakan koneksi internet kecepatan tinggi. (University College London/ Mark Handley)

Ilustrasi satelit Starlink yang akan mengelilingi Bumi dan menyediakan koneksi internet kecepatan tinggi. (University College London/ Mark Handley)

Hitekno.com - Starlink, layanan internet satelit dari SpaceX dan Elon Musk ini memasuki tahap beta publik. Bagaimana kecepatan internet yang ditawarkan layanan dengan sederet satelit ini.

Teknologi yang ditawarkan Starlink ini menggunakan sekelompok satelit yang berada di orbit Bumi untuk mengirimkan koneksi internet kepada pengguna.

Dalam email yang dikirim ke penguji beta, calon pengguna menulis, "Berharap untuk melihat kecepatan data bervariasi dari 50Mb/s hingga 150Mb/s dan latensi dari 20ms hingga 40ms selama beberapa bulan ke depan."

Baca Juga: SpaceX Klaim Kecepatan Unduh Satelit Starlink Capai 100 Megabit per Detik

Penulis email juga menyatakan mengalami periode singkat tanpa konektivitas sama sekali.

Masalah kecepatan internet telah membayangi Starlink selama berbulan-bulan. Pada Agustus 2020, tes Starlink yang dilakukan oleh Ookla menunjukkan kecepatan unduh berkisar 11 Mbps hingga 60Mbps, sedangkan kecepatan unggah berkisar dari 5Mbps hingga 18Mbps. Dan tes latensi menunjukkan rentang antara 31ms hingga 94ms.

Ilustrasi satelit Starlink yang akan saling terhubung.  (University College London/ Mark Handley)
Ilustrasi satelit Starlink yang akan saling terhubung. (University College London/ Mark Handley)

SpaceX sebelumnya telah menyebutkan bahwa kecepatan unduh akan mencapai 1Gbps dengan latensi berkisar antara 25 hingga 35ms.

Baca Juga: SpaceX Berhasil Meluncurkan 60 Satelit Starlink, Bawa Sistem Uji Terbaru

Perusahaan dirgantara swasta itu sebelumnya telah meluncurkan gelombang satelit baru pada Oktober, menambah jumlah total pesawat di orbit rendah Bumi menjadi lebih dari 800.

Situs web perusahaan menyatakan bahwa Starlink akan memberikan internet broadband berkecepatan tinggi ke lokasi di mana akses jaringan tidak dapat diandalkan, mahal, atau sama sekali tidak tersedia.

Namun, calon pengguna juga menulis dalam email bahwa koneksi internet Starlink juga mahal.

Baca Juga: SpaceX Batal Luncurkan Starlink Lagi, Kenapa?

"Terminal pengguna Starlink phased-array ditambah pemasangan tripod dan router WiFi seharga 499 dolar AS dan biaya langganan bulanan 99 dolar AS," tulis email tersebut.

Ilustrasi logo SpaceX. (YouTube/ SpaceX)
Ilustrasi logo SpaceX. (YouTube/ SpaceX)

Dilansir dari Independent pada Jumat (30/10/2020), email tersebut tidak menyebutkan batasan data apa pun pada layanan dan SpaceX tidak menanggapi permintaan berkomentar.

Sebelumnya pada 2015, Elon Musk mengatakan terminal pengguna Starlink mungkin akan dibanderol dengan harga tinggi antara 100 hingga 300 dolar AS.

Baca Juga: Seorang Astronom Berhasil Merekam Satelit StarLink dari SpaceX Melintas

Perusahaan itu kini menerbitkan aplikasi untuk pengguna beta di App Store dan Google Play Store. Aplikasi tersebut berada di bawah program Beta Better Than Nothing dari Starlink dengan layanan awal ditargetkan untuk Amerika Serikat dan Kanada.

Itulah layanan internet Starlink yang disebut-sebut lebih lambat tapi mahal. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak