Bersama NASA, Eropa Ikut Serta Pembangunan Stasiun Luar Angkasa di Bulan

Dalam program Artemis, akan dilakukan eksplorasi di Bulan.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 31 Oktober 2020 | 06:30 WIB
Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)

Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)

Hitekno.com - Badan Antariksa Eropa atau ESA akan bergabung dengan NASA untuk program Artemis, yang akan melakukan eksplorasi di Bulan nantinya. Termasuk nantinya ikut serta dalam pembangungan stasiun luar angkasa di satelit alami Bumi ini.

Pada Selasa (27/10/2020), ESA telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai mitra resmi dalam pembangunan Gateway. Yaitu sebuah stasiun luar angkasa yang akan diletakkan di orbit Bulan dan dianggap NASA sebagai kunci dari program Artemis untuk eksplorasi awak di Bulan.

Berdasarkan perjanjian baru ini, ESA akan menyediakan Gateway dengan modul tempat tinggal dan modul pengisian bahan bakar, di mana keduanya akan dioperasikan oleh ESA setelah perangkat keras aktif dan berjalan.

Kontribusi ESA juga akan mencakup dua modul layanan tambahan untuk kapsul Orion NASA, pesawat luar angkasa yang akan meluncurkan astronot Artemis dari Bumi dengan bantuan roket Space Launch System (SLS).

Sebagai imbalannya, ESA akan mendapatkan tiga peluang penerbangan bagi astronot Eropa untuk bekerja di Gateway.

Gateway. [NASA]
Gateway. [NASA]

"Gateway akan terus memperluas kerja sama NASA dengan mitra internasional seperti ESA, memastikan hasil program Artemis dalam eksplorasi Bulan yang aman dan berkelanjutan setelah pendaratan awal manusia di Bulan dan seterusnya," kata Jim Bridenstine, Administrator NASA, seperti dikutip Space.com pada Jumat (30/10/2020).

Pendaratan awak pertama itu dijadwalkan pada 2024 di dekat kutub selatan Bulan. Gateway kemungkinan tidak akan terlibat dalam pendaratan tersebut, tetapi NASA mengatakan Gateway akan memainkan peran besar dalam tujuan jangka panjang Artemis untuk membangun keberadaan manusia di sekitar permukaan Bulan.

Gateway diperkirakan akan berukuran seperenam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini dilengkapi dengan kemampuan tambahan yang disediakan oleh mitra internasional untuk mendukung eksplorasi berkelanjutan.

"Gateway akan memberi kami akses untuk menjelajahi lebih banyak permukaan Bulan daripada sebelumnya dan kami senang bahwa mitra seperti ESA akan bergabung dengan kami dalam upaya terobosan ini," ucap Kathy Lueders, Administrator Asosiasi NASA untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia.

Gateway akan memiliki dua bagian, yaitu Power and Propulsion Element (PPE) dan Habitation and Logistics Outpost (HALO) yang dijadwalkan akan diluncurkan bersama pada November 2023. Elemen-elemen tersebut akan dibangun oleh perusahaan Amerika dengan Maxar ologies menyediakan PPE dan Northrip Grumman membangun HALO.

Baca Juga: NASA Ungkap Temuan Molekul Aneh di Atmosfer Bulan Saturnus

Stasiun ESA [ESA/NASA/ATG Medialab].
Stasiun ESA [ESA/NASA/ATG Medialab].

Sementara modul habitat Eropa yang dikenal sebagai I-Hab akan menjadi habitat utama astronot saat mengunjungi Gateway. I-Hab akan memasukkan kontribusi dari badan antariksa Jepang JAXA dan menampilkan dua pelabuhan untuk tempat berlabuh pendarat manusia.

Sedangkan modul pengisian bahan bakar yang disediakan ESA disebut Esprit dan akan menampilkan jendela besar mirip dengan Cupola buatan Eropa di ISS. Selain berfungsi sebagai pengisian bahan bakar, Esprit juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi Gateway.

Itulah kabar bergabungua badan antariksa Eropa, ESA dengan NASA untuk melakukan eksplorasi dan pembangunan stasiun luar angkasa di Bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait Berita Terkini

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB