Jika Tidak Kembar, Gempa Bengkulu Bisa Hasilkan Kerusakan Dahsyat

Dengan terbagi dua maka kekuatan gempa Bengkulu menjadi berkurang sehingga dampak yang kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah

Agung Pratnyawan
Kamis, 20 Agustus 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Hitekno.com - Gempa Bengkulu pada Rabu pagi (19/8/2020) terjadi dua kali atau disebut gempa kembar. Jika tidak terbagi dua, ternyata mampu menghasilkan kerusakan yang lebih dahsyat.

Hal ini disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Kepahiang Litman terkait gempa Bengkulu yang kembar.

Terlebih, kata dia, gempa tersebut terjadi di sumber yang sama yaitu akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa Dua Kali, Begini Penjelasan BMKG

"Kita patut bersyukur posisi gempanya dobel dengan kekuatan yang hampir sama di waktu yang berdekatan, kita dapat bayangkan kalau hanya satu gempa tadi itu kekuatannya bisa di atas magnitudo 7 dan itu bahaya," kata Litman di Bengkulu, Rabu.

Menurut dia, dengan terbagi dua maka kekuatan gempa menjadi berkurang sehingga dampak yang kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah ketimbang jika gempa tersebut hanya terjadi satu kali.

Ia menambahkan pascagempa dobel bermagnitudo 6,9 dan 6,8 yang mengguncang Provinsi Bengkulu pada Rabu pukul 05.23 WIB, BMKG mencatat telah terjadi sebanyak 10 kali gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,9 SR Guncang Bengkulu Pagi Ini

Gempa susulan pertama terjadi sekitar pukul 05. 39 WIB dengan magnitudo 4,9, gempa susulan kedua pukul 05.57 WIB dengan magnitudo 4,7 dan gempa susulan ketiga terjadi selang beberapa detik setelah gempa susulan kedua dengan magnitudo 3,9.

Gempa Bengkulu, dengan kekuatan di atas magnitudo 6 terjadi pada Rabu pagi (19/8/2020). (shutterstock)
Gempa Bengkulu, dengan kekuatan di atas magnitudo 6 terjadi pada Rabu pagi (19/8/2020). (shutterstock)

Kemudian, gempa susulan keempat terjadi pukul 06.10 WIB dengan magnitudo 3,8, gempa susulan kelima terjadi pukul 06.13 WIB dengan magnitudo 3,4, gempa susulan keenam terjadi pukul 06.15 WIB dengan magnitudo 4,0 dan gempa susulan ketujuh terjadi pada pukul 06. 17 WIB dengan magnitudo 4,2.

Selanjutnya, gempa susulan kedelapan terjadi pukul 06.19 WIB dengan magnitudo 4,0, gempa susulan kesembilan terjadi pukul 08.37 WIB dengan magnitudo 4,7 dan gempa susulan kesepuluh terjadi pukul 08.54 WIB dengan magnitudo 3,7.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Bengkulu, Netizen Mendoakan Keselamatan di Twitter

"Jadi sudah 10 kali gempa susulan dengan magnitudo antara 3 dan 4, terakhir gempa susulan tercatat pada pukul 08.54 WIB tadi," ucapnya.

Sebelumnya, guncangan gempa pertama bermagnitudo 6,9 berpusat pada 4.50 Lintang Selatan (LS) dan 100.91 Bujur Timur (BT) di Barat Daya Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer.

Posisi titik gempa berada di 169 kilometer bagian barat daya Bengkulu, 177 kilometer barat laut Enggano Bengkulu, 185 kilometer barat daya Bengkulu Utara dan 188 kilometer barat daya Bengkulu tengah dan 682 kilometer barat laut Jakarta Indonesia.

Baca Juga: BMKG: Dalam Sepekan, Sumba Sudah Diguncang 380 Kali Gempa

Sedangkan gempa kedua berada di titik 3.74 Lintang Selatan dan 101.56 Bujur Timur pada kedalaman 11 kilometer dengan lokasi titik gempa berada di 78 kilometer Barat Daya Bengkulu Utara, 78 kilometer Barat Laut Bengkulu-Bengkulu,94 kilometer Barat Daya Lebong-Bengkulu, 96 kilometer Barat Laut Bengkulu Tengah, 644 kilometer Barat Laut Jakarta. 

Itulah laporan BMKG pada gempa Bengkulu yang dobel, alias kembar. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak