Astronom: Badai Petir di Jupiter Bisa Hasilkan Hujan Es

Badai yang sangat kuat ini mampu menciptakan hujan es yang kaya amonia yang dikenal sebagai ''mushballs'' yang jatuh dari langit.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 15:45 WIB
Planet Jupiter. (NASA)

Planet Jupiter. (NASA)

Hitekno.com - Pesawat ruang angkasa Juno milik NASA melakukan pengamatan baru Jupiter mengungkapkan bahwa badai petir gamas di Jupiter sangat kuat. 

Badai yang sangat kuat ini mampu menciptakan hujan es yang kaya amonia yang dikenal sebagai ''mushballs'' yang jatuh dari langit. 

Pengamatan ini tidak hanya dapat mengubah pemahaman manusia tentang Jupiter secara drastis, tetapi juga atmosfer planet raksasa pada umumnya, yang sebagian besar terbuat dari gas dan memiliki tekanan yang jauh lebih tinggi daripada yang diketahui di Bumi.

Baca Juga: Astronom Temukan Galaksi dengan Tingkat Oksigen Rendah Pakai AI

Badai petir di Jupiter dan Bumi memiliki satu kesamaan, yaitu fenomena alam ini menggerakkan air di atmosfer kedua planet.

Di Jupiter, badai petir diperkirakan terbentuk sekitar 50 kilometer di bawah ikatan dan badai yang terlihat di planet ini, dengan suhu yang mendekati titik beku air. Beberapa dari badai ini begitu kuat sehingga membawa es-air kristal ke atmosfer bagian atas planet.

Planet Jupiter. (NASA)
Planet Jupiter. (NASA)

Dilansir dari Space.com pada Jumat (7/8/2020), para ilmuwan merilis laporan dalam tiga makalah, di mana dua makalah di Journal of Geophysical Research: Planet dan satu makalah di Nature.

Baca Juga: Terpopuler: Oppo Reno4 dan Ledakan di Lebanon Menurut Ahli

Misi Juno tiba di Jupiter hampir empat tahun yang lalu, tepatnya pada 4 Juli 2016. Wahana antariksa itu dikirim untuk lebih memahami asal-usul dan evolusi planet raksasa di tata surya ini.

Dalam pengamatan Juno tak hanya memberikan informasi pemahamam manusia terkait planet-planet tata suya, tetapi juga eksoplanet gas raksasa., terutama yang memiliki ukuran dan sejarah formasi yang sama dengan planet tata surya. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Miss Indonesia 2019 Hingga Gamer, Ini 5 Potret Cantik Cindy Monika

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak