Monumen Peradaban Suku Maya Ditemukan Ilmuwan, Umurnya Ribuan Tahun

Di sekitar monumen, terdapat struktur piramida dengan ukuran cukup besar.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 05 Juni 2020 | 10:30 WIB
Ilustrasi struktur bangunan dari suku Maya, Chichén Itzá. Ilustrasi bukan struktur yang ada pada penemuan. (Pixabay/ Makalu)

Ilustrasi struktur bangunan dari suku Maya, Chichén Itzá. Ilustrasi bukan struktur yang ada pada penemuan. (Pixabay/ Makalu)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja melakukan penemuan mengejutkan dari struktur monumental berusia 2.800 tahun di Tabasco, Meksiko. Penemuan ini mengguncang konsepsi kita tentang peradaban Maya dan kemunculannya sebagai kekuatan budaya.

Menggunakan teknologi yang disebut dengan LIDAR (Light Detection and Ranging), laser dapat digunakan untuk memetakan fitur permukaan yang tersembunyi dari atas.

Para arkeolog menemukan struktur monumental yang sebelumnya tidak dikenal di situs Aguada Fenix di Meksiko.

Baca Juga: Kuburan Raksasa, Arkeolog Temukan 60 Mamut

Penelitian dan penemuan mengenai monumen peradaban suku Maya telah diterbitkan di jurnal Nature pada hari ini (04/06/2020).

Berdasarkan penanggalan radiokarbon, bangunan utama dan struktur pendukungnya, termasuk reservoir, jalan lintas, dan gundukan seperti piramida diperkirakan berumur antara 3.000 hingga 2.800 tahun yang lalu.

Gambar kiri merupakan survei LIDAR dan gambar kanan merupakan ilustrasi bangunan. (Nature News & Views)
Gambar kiri merupakan survei LIDAR dan gambar kanan merupakan ilustrasi bangunan. (Jurnal Nature)

Secara konvensional, diyakini bahwa pengembangan peradaban Maya adalah proses yang cukup lambat dan bertahap, dengan desa-desa kecil muncul antara 2.000 hingga 1.650 tahun yang lalu.

Baca Juga: Arkeolog Teliti Kamp Nazi di Tanah Inggris, Ungkap Fakta Mencengangkan

Kompleks seremonial yang begitu besar dan canggih ini merupakan kejutan besar, dan kehadiran awalnya menantang gagasan tradisional tentang kapan peradaban Maya mulai muncul.

Memang, terdapat banyak hal yang harus dipelajari dari peradaban suku Maya.

Itu karena sebagian besar warisan mereka masih tersembunyi "di bawah permukaan".

Baca Juga: Ikatan Ahli Arkeologi Desak Anies Batalkan Formula E di Monas, Kenapa?

Dilansir dari Gizmodo, dua tahun lalu misalnya, survei udara komprehensif menemukan 61.480 struktur Maya kuno yang berbeda di hutan hujan lebat di Guatemala.

Struktur monumen suku Maya tertua ditemukan ilmuwan. (Twitter/ Reuters)
Struktur monumen suku Maya tertua ditemukan ilmuwan. (Twitter/ Reuters)

LIDAR telah mengarah pada penemuan serupa di Angkor Wat di Kamboja, di mana laser penembus hutan menemukan ibukota awal yang tersembunyi dari Kekaisaran Khmer.

Dalam kasus terbaru, struktur monumen suku Maya ini diambil dari survei LIDAR yang dilakukan oleh National Center for Airborne Laser Mapping dan para arkeolog dari Instituto Nacional de Estadística y Geografía.

Baca Juga: Arkeolog Ungkap Rahasia Telur 1.700 Tahun dari Zaman Romawi Kuno

Fitur paling dramatis di situs ini adalah platform buatan yang sangat besar, atau dataran tinggi utama, yang panjangnya mencapai 1.413 meter dengan lebar 399 meter.

Struktur terbuat dari campuran tanah dan tanah liat serta terletak 10 hingga 15 meter di atas permukaan tanah di sekitarnya.

Total sembilan jalan keluar memanjang dari platform.

Terdapat dua bangunan penting dibangun di atas dataran tinggi seperti "gundukan barat", struktur seperti piramida yang berukuran lebih dari 15 meter dan "gundukan timur", sebuah struktur sekunder yang ditinggikan dengan lebar 400 meter.

"Sepengetahuan kami, ini adalah konstruksi monumental tertua yang pernah ditemukan di wilayah peradaban suku Maya dan yang terbesar di seluruh sejarah pra-Hispanik di wilayah ini," kata peneliti dalam keterangan resminya.

Sangat menarik, tidak ada tanda-tanda ketidaksetaraan sosial yang diidentifikasi di situs Aguada Fénix, seperti patung individu berpangkat tinggi.

Ilmuwan menjelaskan bahwa penemuan di Aguada Fenix termasuk monumen suku Maya menunjuk ke pentingnya "pekerjaan bersama dalam pengembangan awal peradaban Maya".

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak