Langit Jakarta Semakin Membiru saat Lebaran, Bukti Kualitas Udara Membaik?

Benarkah peningkatan kulitas udara Jakarta melebihi sebelumnya?

Agung Pratnyawan
Senin, 25 Mei 2020 | 20:30 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Hitekno.com - Buat kamu yang di Jakarta, apakah merasakan langit makin membiru saat Lebaran 2020 kali ini? Apakah langit Jakarta yang semakin membiru ini tanda kualitas udara makin membaik?

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mencatat kualitas udara di ibu kota kian membaik sejak Hari Raya Idulfitri pada Minggu (24/5/2020) sampai Senin (25/5/2020).

Peningkatan kulitas udara bahkan melebihi sebelumnya, saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jakarta

Baca Juga: Dikenal Punya Tingkat Polusi Tertinggi, Kualitas Udara India Membaik

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andono Warih mengatakan, konsentrasi PM 2,5 di semua lokasi pemantauan kualitas udara pada Minggu kemarin, menunjukan angka penurunan dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Secara keseluruhan rata-rata PM 2,5 sebelum dan saat lebaran hari pertama memenuhi baku mutu PM 2,5 (<65 ug/m3).

Kondisi langit Jakarta yang cerah di tengah wabah Corona. (Suara.com/Erick Tanjung).
Kondisi langit Jakarta yang cerah di tengah wabah Corona. (Suara.com/Erick Tanjung).

"Sedangkan, konsentrasi CO menjelang dan saat Idulfitri 2020 menunjukan angka yang relatif kecil. Hal tersebut dikarenakan sumber utama CO dari sektor transportasi sudah berkurang sejak diterapkannya PSBB. Sehingga konsentrasi CO sangat rendah dan memenuhi Baku Mutu (< 9 ug/m3)," tulis Andono dalam keterangannya, Senin (25/5/2020).

Baca Juga: BMKG: Kualitas Udara di Jakarta Semakin Baik Karena PSBB

Ia menuturkan, sudah menjadi wajar apabila saat lebaran kualitas udara Jakarta meningkat akibat turunnya aktivitas transportasi.

Namun, kata dia, lebaran tahun ini tercatat kualitas udara Jakarta menjadi yang tertinggi dibanding lebaran tahun-tahun sebelumnya.

"Disimpulkan, kualitas udara lebaran 2020 paling baik dibandingkan lebaran lima tahun ke belakang," katanya.

Baca Juga: Karena Wabah Virus Corona, Tempat Nongkrong Hits di Jakarta Ini Kini Sepi

Andono juga melihat baiknya kualitas udara Jakarta disambut positif masyrakat. Terbukti sebagian besar dari mereka turut mengunggah momen birunya langit ibu kota di laman media sosial masing-masing.

"Warga juga mengabadikan langit biru Ibukota di beberapa lokasi dan menggungahnya ke media sosial," ujar Andono.

Itulah penjelasan langit Jakarta yang makin membiru hubungannya dengan kualitas udara Jakarta yang membaik. (Suara.com/ Novian Ardiansyah).

Baca Juga: Netizen Bandingkan Potret Jakarta Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID-19

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak