Untuk Pertama Kali, Ilmuwan Ungkap Rincian Aktivitas Gempa di Mars

Hasil penelitian ini dapat menghancurkan teori-teori tentang asal-usul Mars.

Agung Pratnyawan
Senin, 25 Mei 2020 | 13:30 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Seperti diberitakan sebelumnya, planet Mars juga memiliki fenomena alam gempa. Para peneliti pun akhirnya bisa membuat rincian tentang aktivitas seismik di planet merah tersebut.

Tim peneliti di Universitas Tokyo, mengungkap rincian tentang aktivitas seismik Mars untuk pertama kalinya dalam sebuah penelitian baru.

Hasil penelitian Universitas Tokyo ini dapat menghancurkan teori-teori tentang asal-usul Planet Mars sebelumnya.

Baca Juga: Bentuk Koloni di Mars, Ilmuwan Berencana Mengubah DNA Manusia

Meskipun Mars adalah planet tetangga, namun jauh lebih aman dan lebih murah untuk menyelidiki Planet Mars melalui simulasi di Bumi daripada meluncurkan pesawat luar angkasa.

Keisuke Nishida, seorang asisten profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Planetary Universitas Tokyo, bersama rekan timnya mencoba untuk meniru kondisi inti paling atas Planet Mars, dengan paduan belerang-besi cair yang ditempatkan dalam suhu 1.500 derajat Celcius.

Dengan melakukan hal tersebut, para ilmuwan mampu mengukur aktivitas seismik. Dalam hal ini, Nishida menangkap P-Waves dengan kecepatan 4.680 meter per detik melalui paduan dan mendokumentasikannya menggunakan sinar-X.

Baca Juga: Teliti Meteorit Tissint, Ilmuwan Sebut Mars Masih Aktif Secara Vulkanik

P-Waves sendiri merupakan salah satu dari dua jenis gelombang seismik dan sering disebut sebagai gelombang tanah karena merambat di dalam tanah.

Planet Mars. [NASA]
Planet Mars. [NASA]

Gelombang ini ditimbulkan oleh gempa bumi dan merupakan jenis gelombang yang memiliki kecepatan paling tinggi, dibandingkan gelombang sismik lainnya.

Umumnya selain P-Waves, gempa bumi juga menimbulkan S-Waves atau gelombang sekunder.

Baca Juga: Memiliki Radiasi Tingkat Tinggi, Ini Tempat Berlindung Astronot di Mars

P-Waves memberikan sentakan pertama dari fenomena yang mengguncang Bumi ini sementara S-Waves memberikan guncangan kedua selama gempa Bumi. Kedua gelombang ini dapat digunakan untuk memperkirakan jarak ke fokus gempa atau titik asal gempa.

"Karena kendala teknis, butuh lebih dari tiga tahun sebelum kami dapat mengumpulkan data ultrasonik yang kami butuhkan. Jadi saya sangat senang kami sekarang memilikinya. Sampelnya sangat kecil, yang mungkin mengejutkan beberapa orang, mengingat skala besar planet ini yang kita simulasikan secara efektif," ucap Nishida, seperti dikutip dari Space.com, Senin (25/5/2002).

Planet Mars sudah lama diduga memiliki inti yang terbuat dari belerang-besi, tetapi mengingat pengamatan langsung belum memungkinkan, gelombang seismik memungkinkan para ilmuwan dapat menggali lebih dalam.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bukti Pernah Ada Sungai di Planet Mars

Mars Insight. [NASA]
Mars Insight. [NASA]

Menurut Nishida, temuan ini dapat membantu para ilmuwan planet membaca data seismik Mars untuk mengetahui apakah inti Mars terdiri dari belerang-besi dan itu akan memberi tahu asal-usul Mars.

Penelitian Nishida dan timnya diterbitkan pada 13 Mei dalam jurnal Nature Communications.

Itulah hasil penelitian Tim peneliti di Universitas Tokyo mengenai rincian tentang aktivitas seismik Planet Mars untuk pertama kali. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak