Bintang Kuno Setua Alam Semesta Berhasil Ditemukan Astronom

Para astronom menemukan bintang kuno yang bersembunyi di Bimasakti.

Dinar Surya Oktarini
Senin, 18 Mei 2020 | 16:30 WIB
Foto galaksi Bimasakti. (Wikipedia Commons/NASA)

Foto galaksi Bimasakti. (Wikipedia Commons/NASA)

Hitekno.com - Bintang kuno yang bersembunyi di Bimasakti berhasil ditemukan pada astronom. Terletak di 35.000 tahun cahaya, bintang raksasa merah itu disebut SMSS J160540.18–144323.1 dan ditemukan memiliki kadar zat besi terendah dari bintang mana pun.

Dengan kata lain, bintang itu merupakan salah satu bintang tertua di alam semesta, mungkin berasal dari generasi kedua bintang setelah semesta muncul 13,8 miliar tahun lalu.

"Bintang ini kemungkinan terbentuk hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang, memiliki kadar besi 1,5 juta kali lebih rendah daripada Matahari," ucap Thomas Nordlander, astronom dari ARC Centre of Excellence for All Sky Astrophysics in 3 Dimensions dan Australian National University.

Baca Juga: Harga Samsung Galaxy A31 Rp 4 Jutaan, Cocok untuk Gamer?

Dilansir laman Science Alert, Senin (18/5/2020), kadar besi itu yang membuat para astronom mengetahui usia bintang karena alam semesta purba tidak memiliki logam sama sekali.

Mikrobial. [NASA]
Mikrobial. [NASA]

Di sisi lain, para astronom juga telah menemukan bintang-bintang lainnya di Bimasakti yang memiliki tingkat keasaman rendah, menunjukkan asal mula alam semesta.

Salah satunya adalah objek 2MASS J18082002-5104378 B, pemegang rekor sebelumnya untuk kandungan besi terendah sekitar 11.750 kali lebih sedikit dari Matahari.

Baca Juga: GoPay dan Muhammadiyah Permudah Bantu Sesama Lewat Zakat Digital

Para ilmuwan percaya bahwa bintang sebelumnya yang memberi zat besi pada bintang SMSS J160540.18–144323.1 kadar besinya relatif rendah untuk semesta awal, hanya sekitar 10 kali massa Matahari.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak