Mirip Kaki Tokek, Perangkat Ini Cikal Bakal untuk Memanjat Dinding

Perangkat dapat menempel di permukaan benda padat yang datar dan melengkung.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 10 Mei 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi kaki tokek. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

Ilustrasi kaki tokek. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

Hitekno.com - Kemampuan beberapa hewan untuk memanjat permukaan vertikal dan bahkan menggantung terbalik dari langit-langit, telah mengispirasi ilmuwan dan penulis fiksi ilmiah. Ilmuwan mengungkapkan bahwa hewan seperti tokek berhasil menentang hukum fisika, dan insinyur telah mereplikasi itu.

Meski begitu, kita belum melihat karya tersebut tersedia secara umum karena produksinya terlalu sulit dan mahal untuk digunakan secara luas.

Namun sekarang, tim ilmuwan berpikir bahwa mereka telah menemukan cara yang lebih mudah untuk membuat perangkat yang akan membuat kita bisa memanjat dinding di masa depan.

Baca Juga: Sebelum Era Dinosaurus, 5 Hewan Ini Sudah Ada

Ilmuwan mengembangkan pad atau bantalan yang didesain mirip dengan kaki tokek.

Rambut kecil di sekitar bantalan jari tokek yang berbentuk bulat adalah kunci bagi tokek untuk melawan gravitasi sehingga bisa menempel tembok.

Bantalan atau pad yang didesain dengan cara kerja mirip kaki tokek. (Georgia Institute of ology)
Bantalan atau pad yang didesain dengan cara kerja mirip kaki tokek. (Georgia Institute of ology)

Kumpulan rambut kecil di sekitar bantalan jari tokek yang dikenal sebagai setae atau fibril memiliki daya tarik permukaan terhadap atom-atom pada benda padat.

Baca Juga: Punya Tubuh Mirip Kelabang, Hewan Laut Ini Bikin Netizen Takjub

Setae pada tokek bahkan dapat menahan berat badan mereka setelah kematian sekalipun.

Pelepasan terjadi dengan mengubah sudut di mana kaki bertumpu pada dinding.

Manusia memiliki massa yang jauh lebih besar untuk menempel ke permukaan sehingga jika kita menutupi tangan dengan fibril saja tidak cukup untuk mengubah kita menjadi Spider-Man atau Gecko-Man.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Hewan Purba yang Dijuluki "Yeti", Punya Berat 1 Ton!

Meski demikian, manusia kemungkinan bisa memanjat dinding kaca vertikal apabila pad atau bantalan yang digunakan sekitar 10 kali ukuran tangan manusia.

Perangkat yang didesain mirip kaki tokek. (Georgia Institute of ology)
Perangkat yang didesain mirip kaki tokek. (Georgia Institute of ology)

Pad atau bantalan telah dibuat oleh peneliti militer di Amerika Serikat, tetapi metode mereka belum diungkapkan sepenuhnya.

Dan jika mereka mengetahui cara memproduksi secara massal dengan harga lebih murah, mungkin itu masuk sebagai rahasia negara.

Baca Juga: Disebut Mirip Penis, Hewan Aneh Ini Bikin Netizen Penasaran dan Ngeri

Dikutip dari IFLScience, Dr Michael Varenberg dari Georgia Institute of ology menemukan bahwa menuangkan polimer yang sama ke permukaan yang halus, kemudian mencetaknya dengan tekanan yang sesuai, dapat membuat bantalan atau pad berfungsi lebih baik.

Perubahan itu mungkin tampak kecil, tetapi Varenberg percaya itu tidak hanya meningkatkan cengkeraman, tetapi dapat mengubah ekonomi produksi pad.

"Dengan pengecualian permukaan seperti Teflon, itu akan melekat pada apa pun. Ini adalah keuntungan yang jelas dalam pembuatannya karena kami tidak harus menyiapkan gripper untuk permukaan tertentu yang ingin kami angkat. Perekat yang terinspirasi tokek dapat mengangkat benda pipih seperti kotak dan mengangkat benda melengkung seperti telur dan sayuran," kata Dr Michael Varenberg dalam rilis resminya.

Penelitian mengenai perangkat yang didesain mirip kaki tokek telah diterbitkan di jurnal ACS Applied Materials and Interfaces.

Jika dikembangkan lebih lanjut, bantalan atau pad yang didesain mirip kaki tokek ini bisa menjadi cikal bakal perangkat yang membantu manusia memanjat dinding atau bisa juga berfungsi membantu robot pembersih di masa depan agar jangkauannya bisa menempel di dinding atau kaca gedung pencakar langit.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak