Ini 3 Perusahaan yang Dipilih NASA untuk Misi Pendaratan di Bulan

Sejak era Apollo, inilah pertama kali NASA memiliki dana langsung untuk sistem pendaratan manusia.

Agung Pratnyawan
Minggu, 03 Mei 2020 | 08:15 WIB
Ilustrasi Bulan purnama. (NASA)

Ilustrasi Bulan purnama. (NASA)

Hitekno.com - Seperti diberitakan sebelumnya, NASA tengah menyiapkan misi pendaratan di Bulan yang baru. Misi ini akan membawa para astronot ke permukaan Bulan pada 2024 mendatang.

Untuk menjalankan misi pendaratan di Bulan ini, NASA telah menggandeng tiga perusahaan yang ikut serta. Ketiganya ikut mengembangkan teknologi bagaimana bisa mendaratkan astronot.

Badan antariksa nasional Amerika Serikat itu mengumumkannya pada 30 April dan resmi memberikan kontrak kepada SpaceX, Blue Origin, dan Dynetics untuk merancang dan membangun sistem pendaratan manusia di Bulan dalam misi Artemis.

Baca Juga: Tidak Hanya Satu, NASA Sebut Ada Empat Asteroid Dekati Bumi

"Ini adalah pertama kalinya sejak era Apollo bahwa NASA memiliki dana langsung untuk sistem pendaratan manusia dan sekarang kami memiliki perusahaan yang dikontrak untuk melakukan pekerjaan demi program Artemis," ucap Jim Bridenstine, Administrator NASA, seperti dikutip dari Space.com.

Kerja sama dengan ketiga perusahaan itu diberikan di bawah program Next Space ologies for Exploration Partnerships (NextSTEP-2) NASA yang berisi kontrak senilai total 967 juta dolar AS selama 10 bulan masa kerja.

Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)
Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)

SpaceX tengah mengembangkan kendaraan Starship yang akan membantu menjajah Mars dan memungkinkan berbagai eksplorasi ambisius lainnya. Starship akan meluncur dari Bumi di atas roket Super Heavy.

Baca Juga: NASA Gunakan Sinar Laser untuk Cari Sumber Air di Bulan

Blue Origin akan memimpin beberapa mitra seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman dan Draper untuk membangun sistem tiga tahap yang mencakup descent vehicle, ascent vehicle dan transfer stage.

Sedangkan Dynetics akan membangun sistem dua tahap.

NASA akan bekerja dengan ketiga perusahaan ini selama 10 bulan dan melakukan peninjauan untuk menentukan perusahaan mana yang akan melakukan misi demonstrasi lebih dulu.

Baca Juga: Bantu Hadapi Pandemi, NASA Kembangkan Ventilator Khusus

NASA juga akan memilih satu atau dua perusahaan untuk mematangkan sistem dan menerbangkan misi pengujian tambahan.

Logo NASA. (Shutterstock)
Logo NASA. (Shutterstock)

Peluncuran program misi Artemis sendiri berfokus pada kapsul kru Orion NASA dan roket Space Launch System (SLS) yang akan diluncurkan dari Bumi.

NASA juga berencana untuk membangun stasiun luar angkasa kecil di orbit Bulan yang disebut Gateway.

Baca Juga: Beri Semangat di Tengah Masa Sulit, NASA Unggah Foto Bumi dari ISS

NASA memandang program misi Artemis sebagai batu loncatan yang akan membawa manusia menuju penjelajahan di Mars pada tahun 2030-an.

Itulah tiga perusahaan yang digandeng NASA untuk melakukan misi pendaratan di Bulan pada 2024 mendatang. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak