Mengenal Sesar Lembang, Patahan Aktif di Jawa Barat yang Perlu Diwaspadai

Patahan aktif ini memanjang dari Padalarang hingga Gunung Batu dengan jarak mencapai 29 kilometer.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Jum'at, 17 April 2020 | 08:15 WIB
Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)

Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)

Hitekno.com - Belum lama ini netizen dibuat heboh dengan thread panjang buatan @BintangPD terkait Sesar Lembang yang terbentang di Jawa Barat. Masih aktif hingga sekarang, apakah Sesar Lembang perlu diwaspadai?

Sesar Lembang diketahui merupakan patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Secara kedudukan, Sesar Lembang bertemu dengan Sesar Cimandiri di Padalarang.

Patahan aktif ini memanjang dari Padalarang hingga Gunung Batu dengan jarak mencapai 29 kilometer. BMKG menyebutkan bahwa Sesar Lembang mampu menciptakan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 skala ritcher.

Baca Juga: Suku Kuno Ini Pernah Menyembah Ayam, Kemudian Mereka Memakannya

Melansir jurnal BMKG yang ditulis oleh Rasmid berjudul "Aktivitas Sesar Lembang di Utara Cekungan Bandung", terungkap bahwa hingga gini terpasang 4 buah seismometer di sekitar Sesar Lembang yaitu di Ciater, Tangkuban Perahu, Cimenyan, dan Lembang.

28 Agustus 2011, BMKG mencatat terjadi gempa berkekuatan 3,3 magnitudo dengan pusat gempa di kedalaman 15 kilometer oleh karena Sesar Lembang. Cukup dangkal, guncangan gempa ini dapat dirasakan oleh warga sekitar sesar.

Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)
Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Menurut sejarah, gempa besar akibat Sesar Lembang sudah tidak lagi terjadi sejak 1400 tahun yang lalu. Namun, penelitian mengungkap bahwa gempa besar bisa terjadi kapan saja karena patahan aktif semacam Sesar Lembang ini.

Baca Juga: Asteroid Melesat antara Bumi dan Bulan, Nyaris Tak Terdeteksi

Dalam jurnal internasional Tectonophysics pada 2018 lalu, tim penelitian berpendapat bahwa Sesar Lembang mampu menghasilkan gempa besar dengan kekuatan mencapai 6,5 hingga 7,0 magnitudo.

Mengutip jurnal 'Sesar Lembang dan Resiko Kegempaan' karya Agung Muljo dan Faisal Helmi yang diterbitkan oleh FMIPA Universitas Padjadjaran, seismotektonik di sepanjang zona Sesar Lembang berhubungan dengan beberapa hal.

Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)
Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Beberapa hal tersebut antara lain morfostruktur, litologi, jenis sesar, hingga kegempaan mikro. Aspek litologi mengungkap bahwa di sepanjang Sesar Lembang ada batuan endapan gunung api kuarter yang terdiri dari breksi vulkanik, lahar, tuf, hingga lava.

Baca Juga: Temuan Baru, Ilmuwan Ungkap Supernova Paling Cerah di Galaksi

Karena intensitas belqah yang tinggi, tingkat kestabilan batuan terhadap aktivitas tektonik di Sesar Lembang menjadi cukup berkurang.

Walaupun telah tertidur lama, para peneliti berpendapat bahwa perlu ada perhatian khusus pada Sesar Lembang mengingat sebagian besar bentangan patahan aktif ini telah menjadi lokasi tinggal warga setempat.

Baca Juga: Kondisi Makin Sepi, Beruang Hitam Malah Terlihat Sedang "Berpesta"

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak