Suku Kuno Ini Pernah Menyembah Ayam, Kemudian Mereka Memakannya

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa ayam dan terwelu pertama yang tiba di Inggris dimakamkan dengan hati-hati.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 16 April 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi ayam. (Pixabay/ Aamir Mohd Khan)

Ilustrasi ayam. (Pixabay/ Aamir Mohd Khan)

Hitekno.com - Pada abad modern, mengonsumsi ayam adalah kebiasaan yang wajar bagi warga Inggris atau pun warga dunia. Meski saat ini menu ayam menjadi makanan, warga Inggris kuno pernah menjadikan hewan tersebut setara dengan "dewa" sehingga disakralkan.

Penelitian terbaru dari para arkeolog Inggris dari University of Exeter, University of Leicester, dan Oxford University menyimpulkan bahwa ayam dan terwelu (semacam kelinci dengan ukuran lebih besar) pernah dianggap sebagai hewan suci.

Dalam rilis resmi dari University of Exeter, para peneliti meyakini bahwa di Zaman Besi, ayam dan terwelu bukanlah makanan melainkan sesuatu yang sakral.

Baca Juga: Suku Kuno Ini Gemar Memakan Ular Berbisa Hidup-hidup , Ritualnya Ngeri

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa ayam dan terwelu pertama yang tiba di Inggris dimakamkan dengan hati-hati secara utuh.

Tidak ada tanda-tanda penjagalan pada tulang yang diperiksa dan penelitian juga menunjukkan kedua hewan itu tidak diimpor untuk dimakan.

Tulang terwelu yang diteliti oleh arkeolog. (University of Exeter)
Tulang terwelu yang diteliti oleh arkeolog. (University of Exeter)

Tim peneliti menganalisis tulang terwelu paling awal yang dapat ditemukan di negara tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Selai 3.500 Tahun, Apakah Suku Kuno Telah Pakai Lemari Es?

Penanggalan radiokarbon pada tulang yang ditemukan di situs-situs Hampshire menunjukkan bahwa ayam dan terwelu diperkenalkan ke Inggris lebih awal, dan tiba bersamaan di Zaman Besi, antara abad ke-5 dan ke-3 SM.

De Bello Gallico (pengalaman langsung Julius Caesar yang dituangkan dalam bentuk naratif orang ketiga) mengatakan "Orang Inggris menganggap itu bertentangan dengan hukum ilahi untuk memakan terwelu, ayam, atau angsa. Mereka mengangkat kepercayaan ini, bagaimana pun, untuk kebahagiaan dan kesenangan mereka sendiri".

Penulis abad ke-3 Masehi, Dio Cassius melaporkan bahwa Ratu Boudicca melepas seekor kelinci hidup sebagai harapan untuk menentukan kemenangan pertempurannya dengan orang-orang Romawi dan mereka memanggil Dewi Andraste untuk mengamankan kemenangan mereka.

Baca Juga: Suku Kuno Ini Membantai 137 Anak Untuk Ritual, Pengorbanan Massal Terbesar

Ilustrasi terwelu. (Pixabay/ Pirkko Valtonen)
Ilustrasi terwelu. (Pixabay/ Pirkko Valtonen)

Sebagai referensi Dewi Andraste merupakan dewi kemenangan yang diyakini oleh beberapa suku kuno di Celtic dan Eropa Kontinental.

Namun sakralnya ayam dan terwelu berubah selama periode Romawi (43 M hingga 410 M).

Saat itu, kelinci diperkenalkan ke Inggris dan ayam serta terwelu diternakkan untuk dimakan.

Baca Juga: Misteri Cat Loreng di Suku Kuno Terpecahkan, Pengusir Makhluk Ini

Arkeolog menjelaskan bahwa penelitian di atas sangat bagus karena bukti arkeologis cocok dengan catatan sejarah.

Ilustrasi ayam. (Pixabay/ Capri23auto)
Ilustrasi ayam. (Pixabay/ Capri23auto)

"Ketika suatu spesies langka, itu dipandang sebagai istimewa, tetapi ketika jumlah bertambah, mereka menjadi lebih terbiasa, seperti yang dikatakan pepatah: keakraban melahirkan penghinaan," kata arkeolog bernama Naomi Sykes kepada Gizmodo .

Ayam diasosiasikan dengan dewa pada Zaman Besi, mirip Dewa Merkurius dalam mitologi Romawi Kuno.

Sementara terwelu dianggap terdapat hubungannya dengan dewi yang mengatur kemenangan dalam peperangan.

Setelah ribuan tahun, perilaku suku kuno di Inggris yang mensakralkan ayam dan terwelu seperti dewa telah hilang karena warga Inggris modern kini sudah gemar memakan ayam.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak