Disangka Lumba-Lumba, yang Terdampar di Panimbang Ternyata Paus Sperma

Sempat ditolong warga dan dilepas ke laut, namun kembali terdampar.

Agung Pratnyawan
Minggu, 19 Januari 2020 | 09:43 WIB
Ilustrasi Paus Sperma. (Shutterstock)

Ilustrasi Paus Sperma. (Shutterstock)

Hitekno.com - Seekor mamalia kerdil ditemukan terdampar di Perairan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Kamis (16/1/2020). Awalnya disangka sebagai lumba-lumba, namun ternyat diketahui adalah paus sperma kerdil.

Satpolairud Res Pandeglang bersama warga berhasil melepasliarkan kembali paus sperma ini ke lautan bebas pada Jumat (17/1/2020).

Namun akhirnya dinyatakan mati pihak Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang.

Baca Juga: Paus Pembunuh Ditemukan Mati di Rawa, Kasus Langka Ini Diselidiki Ilmuwan

Pihak LPSPL Serang menyebut, mamalia tersebut bukan lumba-lumba melainkan jenis paus sperma kerdil tersebut kembali terdampar di lokasi yang sama tak lama setelah dilepas kembali ke lautan.

Kepala LPSPL Serang Syarif Iwan Taruna mengatakan langsung menugaskan Tim Respon Cepat (TRC) turun ke lapangan untuk melakukan penanganan mamalia laut yang terdampar tersebut, setelah mendapat informasi Kanit Gakkum Satpolairud Res Pandeglang Bripka Rudianto.

"Saat dijumpai, paus dalam keadaan hidup namun dalam kondisi sangat kritis, ditandai dengan ketidakmampuan paus mengapung di air dan hampir tidak ada pergerakan," kata Syarif dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com pada Jumat (17/1/2020).

Baca Juga: Ngeri, Cacing Zombie Ini Bisa Memakan Ikan Paus di Laut Dalam

Berdasarkan pengamatan visual, menunjukkan paus tersebut berjenis kelamin betina. Tim Respon Cepat LPSPL Serang memutuskan untuk melakukan rehabilitasi di Kolam Dermaga Laguna, Kecamatan Labuan.

"Dalam masa rehabilitasi tersebut, pada pukul 16.35 WIB paus tersebut akhirnya mati," katanya.

Tim Respon Cepat (TRC) saat melakukan identifikasi Paus Sperma Kerdil. [Foto: Dok LPSPL Serang]
Tim Respon Cepat (TRC) saat melakukan identifikasi Paus Sperma Kerdil. [Foto: Dok LPSPL Serang]

Menurutnya, sesuai pedoman teknis penanganan mamalia laut terdampar, tim melakukan dokumentasi, pengukuran morfometrik, dan nekropsi untuk menganalisa penyebab kematian.

Baca Juga: Pesan Paus Fransiskus Kepada Jemaat, Jangan Kebanyakan Main HP

"Proses nekropsi dilakukan bersama tim laboratorium Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang Hasil nekropsi menunjukkan paus betina ini mengandung bayi paus dalam keadaan mati," katanya.

Syarif melanjutkan, pengamatan pada organ hati terjadi pembengkakan yang tidak wajar dan isi lambung yang dipenuhi oleh parasit cacing.

Beberapa sampel organ seperti daging, kulit, paru-paru, limfa, usus, lidah dan gigi diambil untuk diuji dan dianalisa lebih lanjut di Laboratorium LP2IL Serang.

Baca Juga: Paus Jumbo Ditemukan Mati, Perutnya Dipenuhi 100 KG Sampah

"Proses akhir, paus tersebut dilakukan carcas dengan cara dikubur agar beberapa waktu kemudian susunan tulangnya dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut," katanya.

Itulah penemuan paus sperma yang terdampar di Perairan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. (Kotributor Suara.com - Saepulloh).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak