Siap-Siap, Ini Informasi Lengkap Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020

Ingin menonton gerhana Bulan dalam waktu dekat? Simak catatan waktunya di sini.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 10 Januari 2020 | 10:57 WIB
Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020. (BMKG)

Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020. (BMKG)

Hitekno.com - Gerhana Bulan Penumbra bakal terjadi pada 11 Januari 2020 dini hari. Fenomena langit ini akan terlihat dari wilayah Indoensia, kecuali Papua.

Fenomena Gerhana Bulan ini terjadi karena Bumi memiliki dua bayangan, yaitu gelap (umbra) dan terang (penumbra).

Ketika orbit Bulan berpotongan dengan Bumi, Bulan bisa masuk ke dalam bayangan umbra atau penumbra Bumi.

Baca Juga: Bakal Terjadi 6 Gerhana Sepanjang 2020, Ini Daftarnya

Jika seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan total.

Namun bila hanya sebagian Bulan yang masuk ke dalam bayangan umbra, maka akan terjadi gerhana Bulan parsial.

Sedangkan, kejadian Bulan hanya masuk ke dalam bayangan penumbra, maka yang terjadi disebut gerhana Bulan penumbra.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari Dini Hari, Catat Waktunya!

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa yang hanya terjadi pada saat fase purnama ini akan dimulai pukul 17.05 UT pada 10 Januari 2020, yang berarti di Indonesia dimulai pukul 00.05 WIB pada 11 Januari 2020.

Gerhana Bulan Penumbra. [In the sky]
Gerhana Bulan Penumbra. [In the sky]

Berikut adalah fasenya:

  • Fase gerhana Bulan mulai: 00.05 WIB, 01.05 WITA, 02.05 WIT.
  • Fase puncak gerhana: 02.10 WIB, 03.10 WITA, 04.10 WIT.
  • Fase gerhana berakhir: 04.14 WIB, 05.14 WITA, 06.14 WIT.

Dengan melihat durasi gerhana itu, diketahui total keseluruhan durasi mencapai 4 jam 9 menit.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari Bisa Picu Banjir? Ini Jawab BMKG

Menurut In The Sky, pada gerhana Bulan penumbra kali ini, sebanyak 89 persen wajah Bulan akan masuk ke dalam penumbra Bumi pada saat puncak gerhana terjadi. Tak hanya itu, jarak Bulan ke pusat Bumi sekitar 376 ribu km.

Saat gerhana ini terjadi, Bulan menjelang tiga hari sebelum perigee atau jarak terdekatnya dengan Bumi dan akan membuat Bulan muncul dengan ukuran relatif lebih besar.

Diameter sudutnya sekitar 2,6 persen lebih besar dari rata-rata Bulan purnama.

Baca Juga: Hingga 2100, Langit Indonesia Akan Dihiasi 13 Gerhana Matahari, Apa Aja?

Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Martin Adams)
Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Martin Adams)

Sejauh ini, seluruh proses gerhana bisa dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika Timur, sebagian kecil Australia Barat, dan Samudera Hindia.

BMKG mengatakan bahwa gerhana Bulan kali ini berasosiasi dengan gerhana Bulan penumbra yang terjadi pada 30 Desember 2001.

Gerhana Bulan penumbra 11 Januari 2020 ini menjadi anggota ke-16 dari 71 anggota pada seri Saros 144. Gerhana Bulan penumbra akan terjadi kembali pada 21 Januari 2038.

Pengamat di Indonesia bisa mengamati gerhana Bulan penumbra secara langsung tanpa bantuan kacamata karena cahaya Bulan jauh lebih aman untuk diamati dengan mata telanjang.

Itulah informasi mengenai Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada 11 Januari 2020 dini hari. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak