Sempat Jadi Perdebatan, Ilmuwan Bakal Ungkap Misteri Gas Metana di Mars

Masih banyak misteri planet mars yang belum terungkap.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 28 Desember 2019 | 07:30 WIB
Temuan di Planet Mars. (HiTekno.com)

Temuan di Planet Mars. (HiTekno.com)

Hitekno.com - Planet Mars masih menyimpan segudang misteri, termasuk keberadaan gas metana yang jadi perdebatan ilmuwan. Apakah benar planet merah ini punya gas metana?

Robot penjelajah beroda enam, Curiosity menemukan bahwa siklus metana secara musiman meningkat di dalam Kawah Gale, Mars.

Kendaraan ini juga mendeteksi beberapa lonjakan besar gas yang mungkin dapat menjadi tanda kehidupan di Mars.

Namun, metana di Mars menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, penelitian yang dilakukan European-Russian Trace Gas Orbiter (TGO) yang mengorbit di atas Mars dan dirancang untuk mendeteksi gas seperti metana tidak menemukan gas itu di atmosfer Mars.

Sebagai contoh, TGO mencatat 0,012 bagian per miliar (ppb) metana selama empat bulan pertama misi yang berlangsung dari April hingga Agustus 2018.

Angka itu 35 kali lebih rendah dari tingkat gas metana yang pernah diukur Curiosity di Kawah Gale pada periode yang sama.

Selain TGO, Mars Express milik Eropa yang juga mengorbit Mars juga tidak mendeteksi lonjakan metana seperti yang dideteksi Curiosity.

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Terbaru, Curiosity mencatat konsentrasi metana menjadi 21 ppb pada Juni lalu. Tingkat gas metana tertinggi yang pernah dicatat Curiosity.

Para ilmuwan berspekulasi kemungkinan ada sesuatu di atmosfer Mars yang menghancurkan metana dengan sangat cepat sehingga TGO maupun Mars Express tidak mendeteksi gas tersebut dalam jumlah banyak.

"Mungkin perluasan dan kontraksi atmosfer setiap dari yang berasal dari pemanasan Matahari menjadi penyebabnya," ucap Ashwin Vasavada, penyelidik kepala misi Curiosity, seperti dikutip dari Space.com.

Baca Juga: Catatan Baru, NASA Kembali Temukan Es di Permukaan Mars

Dengan menggunakan Sampel Analisis di instrumen Curiosity, robot itu sebelumnya mengukur tingkat metana di malam hari karena terlalu sibuk menjelajah Mars saat siang hari.

Hal itu membuat robot Curiosity hanya mendeteksi gas metana ketika atmosfer relatif padat.

Pada siang hari, ketika atmosfer mengembang, metana menjadi lebih tercampur dan menyebar dengan atmsofer sehingga membuat pengamatan antara Curiosity dan orbiter berbeda.

Para ilmuwan akhirnya memerintah Curiosity untuk melakukan pengukuran metana di siang hari selama akhir pekan untuk pertama kalinya.

"Eksperimen langka ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pengalaman sains yang menarik, tetapi kami membutuhkan waktu setelah pengukuran untuk menganalisis data," ucap Catherine O'Connel, seorang ahli geologi planet di Universitas New Brunswick, Kanada.

Meski hasilnya belum diumumkan, akan tetapi para ilmuwan merasa metana di Mars masih memiliki misteri yang berlapis. Salah satunya, para ilmuwan masih tidak tahu bagaimana cara gas itu diproduksi.

Kita nantikan saja apakah ilmuwan bisa mengungkap misteri gasm metana di planet Mars nanti? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB