Asteroid Sebesar Piramida Dekati Bumi, Ada Kemungkinan Menabrak Pada 2022

Wow, asteroid sebesar piramida ini mempunyai kekuatan sebesar 230 ribu ton TNT.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 21 November 2019 | 19:16 WIB
Ilustrasi asteroid. (pixabay/UKT2)

Ilustrasi asteroid. (pixabay/UKT2)

Hitekno.com - Sebuah asteroid yang melaju dengan kecepatan super tinggi mempunyai potensi bahaya cukup signifikan. Tak tanggung-tanggung asteroid ini mempunyai ukuran sebesar piramida dengan kekuatan setara dengan 230 kiloton atau 230 ribu ton TNT.

Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima "hanya" membawa muatan sekitar 15 ton TNT.

Para ilmuwan sekaligus astronom menjuluki objek tersebut sebagai asteroid 2009 JF1.

Baca Juga: Laporan Terbaru NASA Sebut Asteroid Besar Dalam Perjalanan Menuju Bumi

Asteoroid itu ditemukan pada 10 tahun yang lalu sehingga nama 2009 tersemat di tengahnya.

Menurut NASA, JF1 termasuk Objek Dekat Bumi atau Near-Earth Object (NEO), yang berarti objek mengorbit Matahari dengan jarak dekat Bumi.

Ilustrasi asteroid. (Pixabay/ Alexander Antropov)
Ilustrasi asteroid. (Pixabay/ Alexander Antropov)

Dalam kesepakatan ilmuwan, komet atau asteroid yang berada pada orbit sekitar 1,3 AU (Astronomical Unit), bisa disebut dengan Objek Dekat Bumi.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Gugusan Asteroid Misterius dekat Jupiter, Apa Itu?

Sebagai informasi tambahan, 1 AU itu setara hampir 150 juta kilometer.

Dilansir dari Express, Badan antariksa Amerika Serikat menyebutkan bahwa 2009 JF1 mempunyai ukuran yang cukup besar sekitar 426 kaki atau 130 meter.

Pada skala ini, batu luar angkasa tersebut sebanding ukurannya dengan bangunan Piramida Agung Giza di Mesir.

Baca Juga: NASA Kecolongan, Asteroid Kecil Ini Meledak di Bumi

Berdasarkan perhitungan badan antariksa, asteroid itu terbang di sekitar sistem dengan kecepatan sekitar 23,92 km per detik atau lebih dari 86.112 kilometer per jam.

Ilustrasi asteroid 2009 JF1 yang melaju dekat Bumi. (NASA)
Ilustrasi asteroid 2009 JF1 yang melaju dekat Bumi. (NASA)

Asteroid tersebut akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 6 Mei 2020.

Pada laporan NEO Earth Close Approaches milik NASA, 2009 JF1 akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada jarak 0,00196 AU atau sekitar 293.000 kilometer.

Baca Juga: 5 Fakta Mencengangkan Tentang Asteroid Emas, Bikin Manusia Auto Kaya

JF1 memang ada kemungkinan menabrak Bumi, namun kemungkinannya super kecil yaitu hanya 0,026 persen.

Santai saja, kita masih punya kesempatan 99 persen untuk selamat dan tidur nyenyak di hari itu.

Kita memang tidak perlu mewaspadai asteroid tersebut melainkan harus waspada dengan asteroid bernama 99942 Apophis.

Asteroid selebar 340 meter akan melaju dalam jarak 31 ribu kilometer dari Bumi di hari Jumat, 13 April 2029.

99942 Apophis tidak akan menabrak Bumi jika tetap pada lintasannya, namun apabila tidak sesuai lintasan maka kita harus banyak berdoa sebelumnya.

Namun santai saja, NASA dan ESA sudah berencana menguji strategi untuk membelokkan asteroid di tahun 2022 sehingga bisa menanggulangi orbit asteroid yang membahayakan Bumi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak