11 Ribu Ilmuwan Bersatu, Bumi Alami Darurat Iklim!

Belasan ribu ilmuwan menyarankan agar manusia segera mengubah pola hidup untuk menyelamatkan Bumi!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 06 November 2019 | 19:45 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. (Pixabay/ Tumisu )

Ilustrasi perubahan iklim. (Pixabay/ Tumisu )

Hitekno.com - Lebih dari 11 ribu ilmuwan yang tersebar di 153 negara telah bergabung untuk memberikan peringatan ke seluruh penduduk Bumi. Mereka mengabarkan bahwa perubahan iklim telah berjalan "terlalu seram".

"Krisis iklim telah tiba dan melaju lebih cepat dari perkiraan kebanyakan ilmuwan. Ini lebih parah daripada antisipasi kita sebelumnya, mengancam ekosistem alam dan nasib umat manusia," kata mereka dalam penelitian yang diterbitkan pada jurnal Bio Science.

Penelitian yang telah didukung dan ditandatangani oleh 11 ribu ilmuwan ini memaparkan analisis ilmiah tentang perubahan iklim selama beberapa dekade.

Pernyataan mereka dan analisis penelitian yang mendukung teori para ilmuwan bisa dilihat secara lengkap di link ini.

Mereka dengan tegas menyatakan bahwa Bumi sedang mengalami keadaan "darurat iklim" dengan berbagai bencana yang siap mengintai.

Ilustrasi geombang panas karena perubahan iklim. (Pixabay/ Gerhard Gellinger)
Ilustrasi gelombang panas karena perubahan iklim. (Pixabay/ Gerhard Gellinger)

Para peneliti menyarankan agar umat manusia melakukan transformasi besar secara global untuk berinteraksi dengan alam.

Kita bisa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan serta mengurangi konsumsi daging karena itu berhubungan erat dengan produksi gas CO2 yang berkembang di luar kendali.

Tahun 2019 menandai peringatan 40 tahun konferensi iklim tingkat dunia sehingga ilmuwan berharap agar tahun ini bisa menjadi momentum untuk manusia dalam mengubah pola hidup.

Secara global, es telah menghilang secara cepat dibuktikan dengan adanya musim panas secara cepat yang menipiskan lapisan es laut di Kutub Utara, Greendland, dan Antartika.

Kadar panas, keasaman, dan tingkat permukaan laut telah naik secara perlahan serta cuaca ekstrem telah melanda banyak tempat di dunia.

Baca Juga: Jakarta akan Punya "Iklim Baru", Ini Peta Perubahan Iklim 2050

Data negara yang menyumbang gas CO2 terbanyak. (Jurnal Bio Science)
Data negara yang menyumbang gas CO2 terbanyak. (Jurnal Bio Science)

Emisi gas rumah kaca atau greenhouse gas (GHG) meningkat dengan cepat sehingga semakin merusak iklim di Bumi.

Dikutip dari Futurism, ilmuwan menyoroti bahwa krisis iklim sangat erat kaitannya dengan konsumsi berlebihan dari gaya hidup orang-orang kaya.

Emisi gas rumah kaca yang meningkat pesat berbanding lurus dengan emisi per kapita yang dihasilkan oleh negara-negara kaya.

11 ribu ilmuwan yang tergabung dalam Alliance of World Scientists atau Aliansi Ilmuwan Dunia berharap agar pemerintah di seluruh negara menyadari kondisi darurat iklim dan meresponnya dengan kebijakan yang ramah lingkungan.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB