Ilmuwan Temukan Semut Tercepat di Dunia, Ada di Gurun Sahara

Semut tercepat di dunia ini memiliki nama ilmiah Cataglyphis Bombycina.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Minggu, 20 Oktober 2019 | 09:00 WIB
Ilustrasi semut. (pixabay/ROverhate)

Ilustrasi semut. (pixabay/ROverhate)

Hitekno.com - Sekelompok ilmuwan dari Universitas Ulm belum lama ini menerbitkan jurnal riset usai menemukan semut tercepat di dunia yang berada di Gurun Sahara.

Semut tercepat di dunia ini mampu berlari hingga 0,855 meter per detik. Super cepat hingga membuat semut ini menjadi salah satu jenis paling cepat di dunia.

Memiliki nama ilmiah Cataglyphis Bombycina, semut ini memiliki kecepatan lari setara dengan 108 kali panjang tubuhnya per detik.

Baca Juga: China Akan Kirim Pesawat Penjelajah ke Planet Mars, Ini Penampakannya

Punya kecepatan yang tidak bias, semut ini mengalahkan kecepatan semut gurun lainnya seperti Cataglyphis Fortis yang kecepatan larinya hanya mencapai 0,62 meter per detik.

Dilansir dari The Guardian, kaki semut tersebut memiliki panjang 4,3 hingga 6,8 milimeter. Dengan ukuran ini, hewan tersebut dapat melangkah sebanyak 47 kali dalam satu detik.

Semut tercepat di dunia. (Verena Wahl/Ulm University/Journal of Experimental Biology)
Semut tercepat di dunia. (Verena Wahl/Ulm University/Journal of Experimental Biology)

Bahkan walau hidup di Gurun Sahara, hewan ini mampu bekerja dengan baik untuk menjaga agar kakinya tidak tenggelam terlalu dalam ke pasir yang lunak.

Baca Juga: Ditemukan Es di Kutub Selatan Bulan, Bikin Ilmuwan Kaget!

Lebih lanjut, para ilmuwan percaya bahwa hewan ini brjalan lebih cepat jika dibandingkan dengan seekor cheetah. Jika disamakan dengan manusia, hewan ini mampu menyaingi kecepatan Usain Bolt.

Semut ini mampu mengambil hingga 50 langkah per detik. Makin menarik ketika hewan tercepat ini harus hidup di tempat paling panas di dunia yaitu Gurun Sahara.

Semut. (pixabay/SandeepHanda)
Ilustrasi semut. (pixabay/SandeepHanda)

Saat keluar dari sarangnya, semut tercepat di dunia ini memilih waktu di siang hari saat pasir mencapai suhu 60 derajat celcius atau setara dengan 140 fahrenheit.

Baca Juga: Penghuni Laut Dalam Ini Bisa Memangsa Ikan Paus dengan Lahap, Menyeramkan!

Di tubuh semut ini terdapat rambut perak yang digunakan sebagai kerai utama untuk memantulkan sinar dan mengusir panas ke langit.

Penelitian lebih lanjut terus dilakukan oleh ilmuwan mengenai semut tercepat di dunia ini. Para ilmuwan dibuat penasaran dengan kehidupan semut yang hidup di Gurun Sahara tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Bangkai Makhluk Misterius yang Diduga Alien, Bikin Penasaran!

Berita Terkait

TERKINI

Hyundai Motor Group telah mendirikan Hyundai Energy Indonesia untuk mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait.
sains | 10:06 WIB
Setelah sanksi AS dilayangkan ke China, serangan balik ini membuat Negeri Paman SAM berang.
sains | 16:16 WIB
Misi menjelajahi sabuk asteroid ini merupakan proyek ilmiah nasional yang besar. Apa tujuannya?
sains | 12:47 WIB
Tingkat oksigen di kedalaman laut menurun, biota Samudra Antartika terancam.
sains | 16:58 WIB
Upaya Washington untuk mengisolasi China dari pemasoknya sudah lama diantisipasi oleh Beijing, industri tetap jalan.
sains | 16:31 WIB
Ingin "ngobrol" sama kucing? Simak dulu hasil penelitian dari para ilmuwan berikut ini.
sains | 15:06 WIB
Akankah keduanya akan meracik chipset canggih untuk smartphone? Tampaknya bukan. Lantas apa yang mau digarap bareng?
sains | 14:34 WIB
Proyek chip yang dipasang di otak manusia sudah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat.
sains | 18:58 WIB
Tidak semua orang sering jadi incaran nyamuk, ternyata ini sebabnya.
sains | 14:41 WIB
Gerak semu matahari terdiri dari 2 jenis, yaitu gerak semu harian dan gerak semu tahunan, begini rinciannya.
sains | 19:02 WIB
Studi ini menemukan bahwa semakin tinggi usia smartphone pertama, semakin baik kesehatan mental yang pada orang dewasa muda.
sains | 15:28 WIB
Ada beberapa alasan mengapa China mengadopsi RISC-V. Apa saja?
sains | 13:42 WIB
Indonesia memiliki seabrek peninggalan jaman purba, yang dibuktikan dengan adanya manusia prasejarah. Apa saja jenisnya?
sains | 19:36 WIB
Perbedaan mendasar dalam struktur dan material membuat keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Apa bedanya?
sains | 19:24 WIB
Mata lelah karena HP bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:13 WIB
Nyeri otot setelah olahraga bukanlah hal yang berbahaya, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:04 WIB
Berikut adalah sederet fakta yang perlu kamu tahu tentang rabies, pencinta binatang pantang lengah.
sains | 18:58 WIB
Samsung membuat kemajuan dalam pengembangan baterai solid state, siap hadir di smartphone dan kendaraan listrik.
sains | 17:08 WIB
Tampilkan lebih banyak