Belasan Orangutan di Nyaru Menteng Terserang ISPA, Menyedihkan

Tak hanya manusia, orangutan di Kalimantan Tengah pun mengalami infeksi saluran pernapasan akut.

Agung Pratnyawan
Selasa, 17 September 2019 | 13:15 WIB
Orangutan di Tanjungputing, Kalimantan (Instagram/varadaborneotour)

Orangutan di Tanjungputing, Kalimantan (Instagram/varadaborneotour)

Hitekno.com - Orangutan disebut memeiliki struktur fisik yang sangat mendekati seperti yang dimiliki manusia. Tak heran jika satwa langka ini juga terdampak dengan kondisi perubahan alam seperti halnya kita.

Diwartakan Suara.com, belasan orangutan mengalami masalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hal ini akibat dari kabut asap yang membahayakan.

Belasan orangutan ini sedang menjalani rehabilitasi di kawasan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS) di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Selain Ular Piton, Foto Orangutan di Tengah Kebakaran Hutan Ini Juga Viral

Orangutan terinfeksi ISPA itu mulai dari dewasa hingga balita yang berada di kandang maupun sedang mengikuti sekolah hutan, kata salah seorang dokter Yayasan BOS, drh Viet di Palangka Raya, Selasa (17/9/2019).

"Lokasi sekolah hutan memang tidak terlalu jauh dari hutan yang terbakar. Kemungkinan itu salah satu yang menyebabkan belasan orangutan mengalami ISPA," jelasnya.

Mengenai orangutan hasil rehabilitasi yang sudah dilepas di sejumlah hutan, Yayasan BOS belum menemukan atau pun mendapatkan informasi bahwa mereka terpapar kabut asap.

Baca Juga: Begini Kondisi Kabut Asap Banjarbaru, Netizen Khawatir Pemotor Tabrak Truk

Meski begitu, pihak Yayasan BOS terus berupaya memantau hutan-hutan yang menjadi tempat pelepasliaran orangutan.

Seekor orangutan [Shutterstock].
Seekor orangutan [Shutterstock].

Sebagai seorang dokter hewan atau vetenarian, drh Viet mengatakan dirinya sekarang ini lebih fokus memantau dan merawat orangutan yang berada di pusat rehabilitasi.

Apabila ada yang terinfeksi, langsung dilakukan penanganan dengan memberikan beberapa ramuan herbal dan suplemen vitamin serta lainnya.

Baca Juga: Potret Ular Piton Hangus Terbakar di Hutan Kalimantan Ini Bikin Miris

"Kami memang ada membuat sendiri ramuan herbal dari bawang yang diberikan kepada orangutan terserang ISPA. Kan ada juga orangutan yang sempat terserang ISPA, berhasil disembuhkan. Tapi, karena ada kabut asap ini, ya kambuh lagi," paparnya.

Sebagai tambahan, beberapa saat lalu Suara.com juga mengadakan perjalanan ke Bukit Lawang, di koridor Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), di perbatasan antara Provinsi Sumatera Utara dan Aceh.

Di area itu juga didapati hidupan orangutan, salah satunya bernama Valentino, berusia 4,5 tahun. Berdasar pantauan, kondisi orangutan di sekitar belum terpapar ISPA.

Baca Juga: Kebakaran Hutan, 3 Potret Sedih Orangutan Ini Undang Simpati Netizen

Berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), kondisi udara di Provinsi Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya telah berada di level berbahaya bagi mahluk hidup, baik manusia, orangutan maupun hewan lainnya.

Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla itu juga membuat pemerintah daerah meliburkan aktivitas belajar mengajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi.

Penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya pun banyak yang dibatalkan.

Menyedihkan sekali kondisi belasan orangutan di Nyaru Menteng, Kalimantan yang terserang ISPA ini. (Suara.com/ RR Ukirsari Manggalani).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak