Asteroid Besar Melintas Dekat Bumi pada Hari Jumat, Berpotensi Menabrak?

Asteroid besar ini mempunyai diameter yang ukurannya melebihi tinggi dari Menara Eiffel.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 05 September 2019 | 07:00 WIB
Ilustrasi asteroid. (Pixabay/ Alexander Antropov)

Ilustrasi asteroid. (Pixabay/ Alexander Antropov)

Hitekno.com - Saat ini, NASA melacak sebuah asteroid besar yang berpotensi berbahaya atau masuk dalam kategori PHA (Potentially Hazardous Asteroid). Menurut salah satu divisi NASA bernama Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) atau Pusat Studi Objek Dekat Bumi, ilmuwan menjelaskan bahwa objek yang melintas dekat Bumi memiliki ukuran yang sangat besar.

Bahkan, ukurannya hampir sama dengan Empire State Building yang ada di New York City, Amerika Serikat.

Sebagaimana yang telah diketahui, Empire State Building memiliki 102 lantai dengan tinggi sekitar 380 meter.

Baca Juga: Serem Banget, Asteroid Seukuran Lapangan Sepak Bola Hampir Tabrak Bumi

CNEOS mengidentifikasi asteroid yang masuk mendekati orbit Bumi sebagai "2019 GT3".

Asteroid ini merupakan salah satu asteroid terbesar yang akan mendekati Bumi pada bulan September 2019.

Ilustrasi asteroid raksasa. (Pixabay/ CharlVera)
Ilustrasi asteroid raksasa. (Pixabay/ CharlVera)

Menurut CNEOS, asteroid 2019 GT3 melesat dengan kecepatan 49.084 kilometer per jam.

Baca Juga: Minggu Depan Asteroid Besar Akan Melintasi Bumi, Catat Tanggalnya

Diameter asteroid tersebut sekitar 1.214 kaki atau 370 meter yang membuatnya lebih tinggi dari Menara Eiffel di Paris.

Mengingat ukuran asteroid yang cukup besar, ia mampu menciptakan kawah yang lebarnya sekitar 3 mil atau 4,82 kilometer.

Itu berarti asteroid cukup kuat untuk menghancurkan seluruh kota lengkap dengan jutaan penduduknya apabila benar-benar menabrak Bumi.

Baca Juga: 5 Fakta Mencengangkan Tentang Asteroid Emas, Bikin Manusia Auto Kaya

CNEOS memprediksi bahwa 2019 GT3 akan terbang melewati Bumi pada tanggal 6 September 2019.

Data asteroid 2019 GT3. (NASA)
Data asteroid 2019 GT3. (NASA)

Selama masa "pendekatannya", asteroid besar itu akan berada pada 0,04996 unit astronomi atau sekitar 4,6 juta mil atau 7,4 juta kilometer dari pusat planet Bumi.

Meski terlihat sangat jauh di mata orang awam, namun dalam skala luar angkasa, jarak tersebut dikategorikan "dekat" dan bisa berbahaya bagi Bumi.

Baca Juga: Pesawat Hayabusa 2 Berhasil Ambil Sampel Kedua Asteroid Ryugu

Namun untuk kemungkinan menabrak Bumi, asteroid masih jauh dalam hal itu meski ilmuwan masih tetap mengamati dan mewaspadainya.

Empire State Building. (Wikipedia/ Sam Valadi)
Empire State Building. (Wikipedia/ Sam Valadi)

Dikutip dari International Business Times, 2019 GT3 pertama kali terdeteksi pada 3 April 2019 dan terlihat dekat dengan orbit Mars serta Jupiter.

"Asteroid yang berbahaya saat ini diukur berdasarkan parameter kedekatannya dengan Bumi. Secara khusus, semua asteroid dengan jarak orbit minimum 0,5 (unit astronomi) atau kurang dianggap sebagai PHA (Potentially Hazardous Asteroid)," kata CNEOS dalam pernyataan resminya.

Melalui divisi khusus NASA, CNEOS, ilmuwan masih memantau beberapa asteroid sejenis sehingga manusia bisa mengantisipasinya apabila ada perubahan arah orbit yang membahayakan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak