Menurut Ilimah, Ini Alasan Kamu Nggak Bisa Move On dari Gebetan

Hayo siapa yang nggak bisa move on dari gebetan? Nih ada solusinya juga.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 23 Agustus 2019 | 16:00 WIB
Ilustrasi patah hati. (Unsplash/Andrik Langfield)

Ilustrasi patah hati. (Unsplash/Andrik Langfield)

Hitekno.com - Memiliki gebetan atau calon pacar dan beberapa kali berkencan romantis dengannya membuat kamu selalu melamun akan masa depan bersamanya.

Membayangkan bagaimana akhirnya menemukan orang yang selama ini kamu idam-idamkan, tetapi selama si doi belum memberikan kamu kepastian mengenai hubungan kalian sebaiknya kamu jangan bermimpi tinggi.

Pasalnya tak semua hubungan bersama gebetan berakhir dengan sesuai keinginan. Namun meski sudah berniat melupakan gebetan karena cinta bertepuk sebelah tangan, kamu pasti masih memikirkan si doi yang pernah mengisi hari-hari kamu.

Baca Juga: Jepang Ciptakan Jam Tangan Sekaligus Tempat Makan Siang, Netizen Emosi

Mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa sosoknya selalu hadir tiap kali? Rupanya hal seperti ini ada penjelasan sainsnya lho.

Roy Baumeister dan Sara Wotman yang sempat mengajar di Case Western Reserve University, menulis penelitian mengenai dampak cinta bertepuk sebelah tangan terhadap otak.

Ilustrasi sedih. (pexels/Kat Jayne)
Ilustrasi sedih. (pexels/Kat Jayne)

Penelitian tersebut dipublikasikan pada tahun 1993, dari sampel penelitian yang melibatkan pria dan wanita, lebih dari 98 persen responden mengatakan bahwa setidaknya pernah sekali mengalami cinta tak berbalas selama hidupnya.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Smartphone di Bawah Rp 2 Juta dengan Baterai Besar

Saat Baumeister diwawancari The New York Times fenomena tersebut adalah kebenaran yang kejam ''Sebagian besar orang menganggap kepribadiannya jauh lebih menarik dari yang sebenarnya dilihat orang lain, bisa dibilang ketertarikan seseorang terhadap manusia lain sebetulnya sangat berbeda dari yang dipersepsikan orang yang jadi obyek ketertarikan'' ujarnya dalam wawancara tersebut.

Sedangkan Tanisha M. Ranger, Psikolog di Henderson, Nevada menambahkan bahwa ''sifat manusia ada hubunganya dengan sedih saat ditinggal gebetan, pasalnya kita lebih mengingat hal-hal yang terjadi secara singkat.''

Hal ini dinamakan efek Zeigarnik, bias kognitif yang sudah sering diteliti kalangan psikolog. Efek tersebut menggambarkan betapa orang cenderung lebih suka mengingat hal-hal yang belum selesai.

Baca Juga: Bertemu di PUBG, Pasangan Polisi dan Anggota Militer Ini Akhirnya Menikah

Efek tersebut akan dialami beberapa orang yang berurusan dengan calon pacar yang gagal didapatkan.

Ilustrasi patah hati. (Shutterstock)
Ilustrasi patah hati. (Shutterstock)

Ditambah lagi saat menjalani masa PDKT, otak kamu akan memiliki hubungan emosional yang merubah reaksi kimia di otak. Masaa-masa itu membuat serotine mulai mengalir ke syaraf-syaraf otak, lalu pikiran kamu akan mengendalikan sisanya.

''Reaksi kimia di otak akan mengalami perubahan saat sedang menyukai sesuatu, meskipun durasinya sangat singkat dan reaksi itu akan memengaruhi perasaan apabila hubungan berakhir'' ungkap Tanisha M. Ranger.

Baca Juga: Sensor Bagian Dada Robot, Tretan Muslim: Lebay, KPI Tegor Dong!

Jadi solusinya adalah saat kamu mengalami hal sedih tersebut, hubungi orang-orang terdekatmu untuk membantu kamu move on dan melupakan gebetan. Seorang psikolog mengungkapkan meski tak ada waktu yang jelas berapa lama orang bisa mengatasinya.

Namun beberapa ahli kesehatan mental mengajurkan mereka untuk lebih peduli pada diri sendiri dan mendapatkan dukungan dari orang terdekat untuk menerima orang baru.

Jadi bagaimana yang cintanya kandas dan digantungin gebetan? Sudah siap move on?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak