Lensa Kontak Ini Dapat Melakukan Zoom-In dan Ubah Fokus, Mirip Fiksi Ilmiah

Lensa kontak ini diprediksi akan menjadi perangkat masa depan yang mewujudkan hal canggih di fiksi ilmiah.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 31 Juli 2019 | 07:30 WIB
Lensa kontak super canggih yang dapat melakukan zoom-in. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)

Lensa kontak super canggih yang dapat melakukan zoom-in. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menemukan sebuah lensa kontak yang mempunyai cara kerja mirip cerita atau film fiksi ilmiah. Tak hanya di Terminator maupun Mission: Impossible – Ghost Protocol, lensa kontak juga mempunyai kemampuan untuk melakukan zoom-in dan mengubah fokus layaknya sebuah lensa kamera.

Para peneliti di University of California San Diego berhasil mengembangkan prototipe lensa kontak yang dapat secara otomatis mendeteksi gerakan mata pemakainya.

Melalui sensor yang ada, gerakan mata pemakai akan diterjemahkan ke dalam perintah zoom-in atau pengubahan fokus sudut pandang.

Baca Juga: Dengan Teknologi 5G, Dokter Ini Berhasil Operasi Kanker Payudara Jarak Jauh

Jika kamu menonton film Mission: Impossible – Ghost Protocol (2011), kamu akan melihat adegan seorang aktor yang bisa melakukan scan dokumen menggunakan lensa kontak di sebuah apartemen Dubai.

Meski lebih sederhana, lensa kontak ini mempunyai fitur yang mirip dengan lensa kamera smartphone.

Aliran listrik dan gerakan yang dihasilkan oleh mata pengguna. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)
Aliran listrik dan gerakan yang dihasilkan oleh mata pengguna. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)

Penelitian mengenai lensa kontak canggih telah diterbitkan di jurnal Wiley Online Library.

Baca Juga: Pakai Teknologi Baru, Mesin Ini Perlihatkan Isi Otak Manusia Secara Detail

Lensa kontak tersebut meniru cara kerja lensa pada mata manusia.

Perangkat tidak terbuat dari jaringan organik, namun terbuat dari lapisan polimer fleksibel yang dapat mengubah strukturnya ketika aliran listrik mengalir ke mereka.

Dalam hal ini, listrik akan menyebabkan lapisan-lapisannya membesar, mengurangi ketebalan lensa, berkontraksi atau sebaliknya.

Baca Juga: Mirip di Film Fiksi Ilmiah, Ini Senjata Laser yang Dikembangkan Rusia

Bagian yang menarik dalam penelitian ini adalah bagaimana lensa kontak akan dikontrol.

Lensa kontak dapat memperbesar objek berdasarkan gerakan mata pengguna. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)
Lensa kontak dapat memperbesar objek berdasarkan gerakan mata pengguna. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)

Tak ada tombol yang perlu ditekan karena lensa kontak akan mendeteksi sinyal Electrooculographic yang dihasilkan oleh mata manusia.

Kita mungkin tidak menyadarinya, tetapi ada medan listrik yang ditemukan pada jaringan yang mengelilingi mata manusia.

Baca Juga: Secanggih Film Fiksi Ilmiah, Perangkat Keren Ini Beneran Ada

Perbedaan potensial dapat diukur antara bagian depan dan belakang mata.

Dikutip dari Gizmodo, dengan menempatkan elektroda pada kulit sekitar mata, perbedaan itu dapat diukur saat mata bergerak.

Hal tersebut memungkinkan gerakan-gerakan dapat dilacak dan diterjemahkan dalam sebuah perintah.

Misalnya, melihat ke bawah, dapat secara otomatis membuat fokus lensa pada objek dekat.

Cara kerja penangkapan sinyal dan alat-alatnya. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)
Cara kerja penangkapan sinyal dan alat-alatnya. (Wiley Online Library/ University of California San Diego)

Sementara melirik ke atas dapat menyesuaikan lensa untuk fokus pada pemandangan yang lebih jauh (ultrawide angle).

Bahkan kedipan mata bisa berpotensi mengubah lensa berfungsi seperti lensa zoom telefoto.

Penelitian ini masih akan dikembangkan lagi dan belum akan diaplikasikan ke publik karena sangat sedikit orang yang mau membawa kabel elektroda menempel di muka mereka.

Di masa depan, lensa kontak super canggih ini diprediksi akan berkembang lebih jauh sehingga nantinya fiksi ilmiah mungkin akan menjadi nyata.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak