Toyota Bangun Kendaraan Luar Angkasa, Siap Ditempatkan di Bulan

Kendaraan luar angkasa buatan Toyota diharapkan meluncur dalam satu dekade ke depan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 25 Juli 2019 | 11:00 WIB
Toyota bekerja sama dengan JAXA untuk membangun kendaraan luar angkasa ini. (Toyota Newsroom)

Toyota bekerja sama dengan JAXA untuk membangun kendaraan luar angkasa ini. (Toyota Newsroom)

Hitekno.com - Kendaraan masa depan ternyata bukan hanya taksi terbang atau kereta api terbang, namun bisa menjadi kendaraan luar angkasa. Toyota menjalin kerja sama selama 3 tahun dengan JAXA untuk membangun kendaraan luar angkasa yang nantinya akan ditempatkan di Bulan.

Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan Toyota sepakat akan membangun kendaraan luar angkasa dengan tenaga listrik.

Kendaraan luar angkasa atau dikenal rover akan didesain menggunakan kabin bertekanan udara sehingga astronot tidak perlu menggunakan kostum antariksa saat di dalamnya.

Baca Juga: Bulan Ternyata Bisa Meninggalkan Orbit Bumi, Ini Teori Baru Ilmuwan

Perjanjian kerja sama antara Toyota dan JAXA akan dilakukan hingga akhir Juni 2021.

Di waktu tersebut, kedua perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan prototipe rover dalam skala penuh.

Kendaraan luar angkasa Toyota. (Toyota Newroom)
Kendaraan luar angkasa Toyota. (Toyota Newroom)

Dilansir dari Space, Toyota telah mendirikan departemen baru yang disebut dengan Lunar Exploration Mobility Works pada 1 Juli 2019.

Baca Juga: Peringati 50 Tahun Pendaratan di Bulan, Montblanc Luncurkan Pulpen Mewah

Pada awalnya, tim akan terdiri dari 30 orang, termasuk para ilmuwan dan teknisi di dalamnya.

Setelah prototipe skala penuh telah jadi pada tahun 2021, model tersebut akan diuji coba selama 2 tahun.

Model penerbangannya akan diuji pada tahun 2027 dan peluncuran ke Bulan direncanakan pada tahun 2029.

Baca Juga: Desain Bocah 12 Tahun Ini Dipilih NASA untuk Misi ke Bulan dan Mars

"Rover akan digunakan untuk misi menjelajahi daerah kutub Bulan, dengan tujuan menyelidiki adanya sumber daya Bulan, seperti adanya air beku. Itu juga memungkinkan untuk mengeksplorasi permukaan benda-benda langit yang besar," kata perwakilan Toyota dalam rilis resminya.

Perbandingan ukuran kendaraan luar angkasa Toyota dengan ukuran astronot. (Toyota Newsroom)
Perbandingan ukuran kendaraan luar angkasa Toyota dengan ukuran astronot. (Toyota Newsroom)

Pengembangan rover ini juga memungkinkan "pelanggan" lain agar tertarik membelinya di masa depan.

Sebagai contoh, NASA berencana untuk meluncurkan dua astronot ke kutub selatan Bulan pada tahun 2024.

Baca Juga: Kontroversial, Penelitian Ini Mengungkapkan Ada Jamur dan Mikroba di Mars

NASA tampaknya ingin mengembangkan pos penelitian di wilayah tersebut selama tahun-tahun berikutnya.

ESA (European Space Agency) dikabarkan juga telah bersiap untuk membangun markas di Bulan dalam beberapa tahun ke depan.

Perusahaan-perusahaan semacam itu diharapkan juga akan tertarik dengan rover buatan Toyota ini.

Selain itu, sejumlah perusahaan swasta berencana untuk menambang es air di kutub selatan Bulan.

Air dapat digunakan untuk mendukung kehidupan di luar angkasa.

Ketika strukturnya dipisah antara oksigen dan hidroden penyusunnya, maka itu bisa menjadi bahan bakar roket.

Melihat kendaraan luar angkasa yang dibangun oleh Toyota, itu membuat masa depan koloni manusia di Bulan akan semakin cerah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak