Arkeolog Temukan Mumi Fashionista dari Peradaban Kuno di Siberia

Kedua mumi fashionista ini ditemukan bersamaan dengan potongan-potongan kulit, benang, dan kumparan yang dipercaya sangat penting dalam masa peradaban kuno tersebut.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Minggu, 30 Juni 2019 | 11:00 WIB
Mumi fashionista dan Sleeping Beauty. (Institute for the History of Material Culture)

Mumi fashionista dan Sleeping Beauty. (Institute for the History of Material Culture)

Hitekno.com - Siberia di bulan Juni ini sedang dilanda musim panas yang membuat air di beberapa danau surut karena kekeringan. Surutnya air danau ini membuat para arkeolog menemukan sebuah kuburan dari peradaban kuno Zaman Perunggu atau Bronze Age hingga zaman Genghis Khan. Bersamaan dengan itu, para arkeolog menemukan mumi fashionista dan sleeping beauty.

Peradaban kuno di Siberia ini dipercaya berasal dari Dinasti Hun kuno yang sempat ada di zaman tersebut 2.000 tahun yang lalu.

Dilansir dari Mirror.co.uk, para arkeolog juga menemukan mumi fashionista yang merupakan perancang busana prasejarah. Hal ini diketahui dari penemuan alat-alat perdagangan bersama makam mumi-mumi ini.

Baca Juga: Cari Asal Mula Kehidupan di Bumi, NASA Malah Kirim Drone ke Bulan Saturnus

Salah satu dari dua mumi ini terlihat mengenakan pakaian sutra yang membuat awalnya diyakini sebagai seorang pendeta. Namun, usai diteliti akhirnya diketahui bahwa mumi ini merupakan seorang penjahit.

Mumi fashionista dan Sleeping Beauty. (Institute for the History of Material Culture)
Mumi fashionista dan Sleeping Beauty. (Institute for the History of Material Culture)

Penemuan peradaban ini disebut sebagai atlantis karena berada di Republik Tuva yang berada di Siberia Selatan. Lebih tepatnya, lokasi ini berada di Laut Sayan yang merupakan waduk raksasa di hulu Bendungan Sayano-Shushenskaya.

Para arkeolog percaya jika penemuan ini merupakan sensasi ilmiah.

Baca Juga: Berdasarkan Penelitian, Ini Deretan Hewan yang Paling Ditakuti Manusia

Lebih lanjut, mumi fashionista dan sleeping beauty ini ditemukan bersamaan dengan potongan-potongan kulit, benang, dan kumparan yang dipercaya sangat penting dalam masa peradaban kuno tersebut.

Tas kulit dari peradaban kuno di Siberia. (Institute for the History of Material Culture)
Tas kulit dari peradaban kuno di Siberia. (Institute for the History of Material Culture)

Mumi fashionista dan sleeping beauty ini diperlakukan secara istimewa karena pada masanya, penduduk Hun yang tinggal di Siberia sangat menghargai wanita.

Bersamaan dengan mumi fashionista dan sleeping beauty ini juga ditemukan beberapa karya lainnya yang bermotif hewan seperti gesper untuk kaum Hawa yang mempunyai gambaran harimau yang sedang melawan naga dan sapi jantan perunggu bersama kuda, unta, serta ular.

Baca Juga: Sangat Langka, Ilmuwan Menemukan Sinyal Aneh dari "Kedipan Bintang"

Tidak hanya itu, para arkeolog juga menemukan beberapa harta karun dari Tiongkok seperti sutra, cermin, dan koin yang dibuat pada masa dinasti Han. Dinasti ini merupakan masa keemasan dalam sejarah dan budaya China.

Gesper dari peradaban kuno di Siberia. (Institute for the History of Material Culture)
Gesper dari peradaban kuno di Siberia. (Institute for the History of Material Culture)

Mumi lainnya yang disebut sebagai 'Sleeping Beauty' ini karena dibaringkan dengan mengenakan rok sutra yang diikat oleh sabuk manik-manik dan gesper batu permata.

Kedua mumi ini juga dipakaikan tas kayu modis yang berisi satu kantong kacang pinus. Makanan ini dipercaya akan menemani perjalanan arwah ke akhirat.

Baca Juga: SpaceX Luncurkan Roket dengan 152 Jasad Manusia ke Orbit Bumi

Para arkeolog dipastikan hanya memiliki waktu sampai akhir Juni 2019 untuk dapat meneliti penemuan mumi fashionista dan sleeping beauty di Siberia ini. Pasalnya, danau tersebut diprediksi akan kembali dipenuhi air pada awal Juli 2019.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak