Mengenal Migaloo, Paus Bungkuk Albino Langka yang Menakjubkan

Migaloo merupakan paus bungkuk albino yang sangat pintar bersembunyi.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 04 Juni 2019 | 18:00 WIB
Migaloo menyemburkan air saat terekam. (YouTube/ Chris Jones)

Migaloo menyemburkan air saat terekam. (YouTube/ Chris Jones)

Hitekno.com - Memasuki bulan Juni 2019, penggemar paus di sekitar Australia dan Selandia baru akan sangat senang mengingat musim paus sudah tiba. Salah satu yang mereka nantikan adalah kehadiran Migaloo, paus bungkuk albino langka yang bebas di alam liar.

Meski keberadaannya ada di alam liar, namun Migaloo pernah beberapa kali menyapa manusia dan terekam kamera.

Migaloo bersama dengan 35 ribu paus bungkuk akan bermigrasi dari perairan dingin Antartika ke perairan tropis hangat di Great Barrier Reef, Australia.

Baca Juga: Cute, Paus Beluga Ini Kembalikan Ponsel Wanita yang Terjatuh ke Laut

Momen ini sangat dinantikan bagi para peneliti dan juga wisatawan karena mereka dapat menyapa paus di atas kapal.

Di sepanjang pantai timur Australia, wisawatan tinggal berdiri di atas kapal dan bisa mengabadikan puluhan ribu paus yang bermigrasi.

Jika beruntung, mereka dapat menjumpai Migaloo, paus bungkuk albino yang sangat langka.

Baca Juga: Puluhan Ikan Paus Mati Kelaparan di Pasifik, Ilmuwan Masih Kebingungan

Migaloo terlihat di perairan dekat Australia. (Wikipedia/ Sylke Rohrlach)
Migaloo terlihat di perairan dekat Australia. (Wikipedia/ Sylke Rohrlach)

Karena sangat langka, peluang bertemu dengan hewan ini dianalogikan sebagai "satu di antara sejuta pertemuan".

Salah satu peneliti dan seorang penggemar paus bungkuk Migaloo adalah Dr. Wally Franklin dari Southern Cross University.

Peneliti tersebut bahkan telah meneliti paus bungkuk dan Migaloo selama puluhan tahun.

Baca Juga: Diduga Senjata Rahasia Rusia, Paus Misterius Ini Punya Tingkah Aneh

"Saya dan istri saya telah mempelajari paus bungkuk di Teluk Hervey sejak 1989. Tahun ini sebenarnya adalah tahun ke-30 kami dan yang menarik itu bertepatan masa hidup Migaloo," kata Franklin dikutip dari ABC News.

Migaloo adalah seekor paus remaja ketika pasangan peneliti itu bertemu dengannya di Teluk Harvey pada tahun 1992.

Hal yang luar biasa adalah Migaloo diprediksi sebagai satu-satunya paus bungkuk albino di antara kelompok paus berjumlah 35 ribu ekor.

Baca Juga: Paus Hamil Mati Setelah Memakan Sampah Plastik 22 Kilogram

Paus bungkuk albino bernama Migaloo sangat sulit ditemui oleh ilmuwan dan wisatawan. (YouTube/ Chris Jones)
Paus bungkuk albino bernama Migaloo sangat sulit ditemui oleh ilmuwan dan wisatawan. (YouTube/ Chris Jones)

Setiap tahun, paus bungkuk akan meninggalkan tempat makanan mereka di Antartika yang penuh dengan krill untuk memulai migrasi tahunan ke utara.

Mereka biasanya menempuh jarak 10 ribu kilometer.

Berat rata-rata paus bungkuk adalah 36 ribu kilogram.

Migaloo memiliki berat badan di atas rata-rata, bahkan diprediksi beratnya mencapai 40 ribu kilogram.

Karena ukurannya yang sangat besar, beberapa peneliti meyakini bahwa Migaloo adalah pemimpin kawanan paus bungkuk.

Migaloo bahkan diketahui pernah bernyanyi atau mengeluarkan suara tertentu ketika bertemu dengan manusia.

Suara nyanyian paus bungkuk itu diyakini merupakan cara mereka berkomunikasi atau menarik pasangan.

Paus bungkuk dapat mencapai usia 100 tahun sehingga peneliti masih punya waktu yang lama untuk meneliti Migaloo pada belasan tahun ke depan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak