Setelah 40 Tahun Dianggap Punah, Burung Liar Ini Muncul Kembali di Korea

Burung ibis jambul Jepang ternyata pernah menjadi simbol perlawanan anti-kolonial Jepang.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 24 Mei 2019 | 19:45 WIB
Burung ibis jambul Jepang saat terbang. (Wikipedia/ Hisagi)

Burung ibis jambul Jepang saat terbang. (Wikipedia/ Hisagi)

Hitekno.com - Burung ibis jambul Jepang atau dikenal sebagai Toki diketahui telah punah di alam liar Korea pada tahun 1979.

Setelah empat dekade, Kementerian Lingkungan Korea Selatan akhirnya melepaskan 40 burung ibis Jepang ke alam liar.

Populasi ibis jambul Jepang (Nipponia nippon) terakhir kali terlihat pada tahun 1979 di Zona Demiliterisasi yang membagi semenanjung Korea menjadi dua bagian.

Baca Juga: Uniknya Burung Sekretaris, Predator Kejam Tak Semanis Namanya

Karena penggunaan pestisida yang menyebabkan hilangnya sumber makanan serta semakin berkurangnya habitat, burung ibis jambul telah hilang di alam liar Korea.

Populasi mereka yang masih tersisa adalah di dalam penangkaran.

Ilustrasi burung ibis jambul Jepang. (Wikipedia/ Danielinblue)
Ilustrasi burung ibis jambul Jepang. (Wikipedia/ Danielinblue)

Bersama dengan Jepang dan China, Korea Selatan mempunyai undang-undang untuk melindungi hewan langka ini.

Baca Juga: Pria Ini Tewas Setelah Diserang Burung Langka, Begini Kronologinya

Populasi burung ibis jambul Jepang di penangkaran telah mencapai 363 ekor.

Sebanyak 40 ekor yang dilepas ke alam liar diharapkan dapat semakin membuat hewan langka tersebut berkembang lebih banyak.

Mereka sudah dilepaskan di daerah lahan basah Upo yang terletak sejauh 350 kilometer dari arah tenggara Seoul.

Baca Juga: Tak Hanya Manusia yang Bisa Nge-Prank, Burung Gagak Ini Juga

Dikutip dari NDTV, ibis jambul Jepang sangat terkenal dan menjadi inspirasi pada lagu anak-anak populer pada tahun 1920-an.

Burung ibis jambul Jepang saat ada di penangkaran. (YouTube/ hirobon1023)
Burung ibis jambul Jepang saat ada di penangkaran. (YouTube/ hirobon1023)

Saat itu, Korea masih dalam masa penjajahan Jepang.

Lagu tersebut menggambarkan suara panggilan burung sebagai pengingat kesedihan tentang seorang ibu yang hilang.

Baca Juga: Greget Abis, Burung Ini Selancar Pakai Buaya

Oleh Jepang, lagu itu dilarang karena mereka melihatnya sebagai bentuk perlawanan anti-kolonial.

Lagu mengenai ibis jambul Jepang populer kembali setelah Korea mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1945.

Burung ibis jambul Jepang yang sudah ada kembali di alam liar tentunnya akan semakin mengingatkan warga Korea mengenai sejarah panjang mereka dalam meraih kemerdekaan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak